Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menurunkan jumlah belanjanya di tahun ini. Pada 2014, KAEF menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 939,52 miliar. Sedangkan di tahun ini, capex KAEF berkurang 37,13% menjadi Rp 590,6 miliar.
"Untuk bangun pabrik secara bertahap, pengembangan apotek dan klinik," ucap Direktur Utama KAEF Rusdi Rosman, kepada KONTAN, Senin, (6/4).
Pada awal tahun ini, KAEF mulai melakukan pembangunan pabrik obat di Banjaran, Jawa Barat. Investasi untuk pabrik tersebut adalah sekitar Rp 400 miliar.
Kemudian, emiten farmasi pelat merah ini menargetkan pembangunan 155 outlet yang terdiri dari 100 apotek, 50 klinik, dan 5 lab klinik. Rusdi bilang, investasi untuk pembangunan apotek tergantung pada skema apoteknya. Misalnya saja sewa, kerja sama operasi (KSO), atau milik sendiri.
Sampai akhir tahun lalu, KAEF memiliki 617 apotek dan 250 klinik. Maka dengan penambahan outlet baru di tahun ini, KAEF akan memeluk 717 apotek dan 300 klinik pada akhir 2015.
Rusdi pernah mengatakan bahwa 30% pendanaan capex akan berasal dari kas internal. Pada akhir 2014, kas dan setara kas KAEF yakni Rp 573,36 miliar. Kemudian, 70% capex akan diperoleh dari pendanaan eksternal seperti pinjaman bank atau Medium Term Notes (MTN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News