Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porsi utang PT Campina Ice Industry Tbk (CAMP) mengecil. Utang jangka panjang perusahaan berkurang setelah melunasi utang kepada Swiss Life (Singapore) Pte Ltd menggunakan dana hasil penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).
Pelunasan utang pokok tersebut sebesar Rp 260 miliar, dengan bunga utang sebelum pajak sebesar Rp 9,63 miliar. Pembayaran pokok utang menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham. Sedangkan bunga pinjaman dibayarkan menggunakan kas internal.
Utang berdenominasi rupiah ini sejatinya jatuh tempo pada 23 Maret 2020. Dengan tingkat bunga sebesar 14,5% per tahun dibayarkan triwulan sampai dengan tanggal jatuh tempo.
Dari data RTI per 30 Juni 2017, CAMP memiliki debt to earning ratio (DER) sebesar 93,40% dan debt to assets ratio (DAR) sebesar 48,38%. “Pelaksanaan transaksi menghapus saldo utang jangka panjang perusahaan sebesar Rp 260 miliar,” kata Samudera Prawirawidjaja, Direktur Utama CAMP dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (19/2).
Setelah pelaksanaan transaksi pembayaran utang tersebut, saldo dana hasil IPO menjadi Rp 27,33 miliar. Sisa dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. “Modal kerja itu diantaranya untuk perluasan ekspansi dan pembelian alat distribusi,” papar Adji Andjono Purwo, Direktur Pemasaran CAMP, Senin (19/2).
Sekadar mengingatkan, tahun lalu, CAMP resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia. Emiten ini melepas 885 juta unit saham dengan harga penawaran Rp 330 dan nilai nominal saham Rp 100. Dengan demikian, CAMP mengantongi dana IPO sebesar Rp 292,05 miliar.
CAMP saat ini sedang menggodok rencana penambahan pabrik baru. Ada beberapa kriteria yang dipertimbangkan, diantaranya lokasi tersebut dekat dengan sumber air. Selain itu, secara infrastruktur lokasi tersebut punya feasibility study yang mumpuni. “Harga tanah dan hubungan industrial yang kondusif juga dipertimbangkan,“ lanjutnya.
Adji menambahkan, saat ini perkembangan infrastruktur sudah lebih baik, sehingga bisa menghemat waktu perjalanan dan menekan ongkos distribusi. Untuk penjualan tahun ini, diantaranya akan ditopang oleh sentimen pelaksanaan Asian Games dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Ini sentimen positif, dengan catatan keamanan terjaga,” lanjutnya.
Diantara dua sentimen tersebut, dia menilai, momentum Pilkada bisa lebih memberikan daya dorong yang signifikan. Pasalnya dilakukan dalam waktu yang relatif panjang dan wilayah pelaksanaan yang luas. Pelaksanaan Pilkada akan banyak terjadi pada semester I-2018. “Kalau Asian Games, bisa memberi kontribusi pada semester II-2018,” katanya.
Potensi kontribusi tersebut, diantaranya adanya peningkatan penjualan pada toko-toko dan jaringan yang berada di daerah pariwisata. Hal ini diharapkan bisa menjadi sentimen pendukung daya jual. Adji menyatakan, saat ini di Jawa, CAMP memiliki 30 kantor cabang dan di luar Jawa memiliki 30 distributor. Sehingga CAMP memiliki 60 titik penjualan. “Secara size penjualan, pulau Jawa punya kontribusi paling besar,” imbuhnya.
Tahun ini, CAMP menyiapkan belanja modal sekitar Rp 50 miliar. Jumlah ini lebih tinggi 10% dibandingkan dengan capex tahun lalu. Perusahaan membidik pendapatan di atas Rp 1 triliun. “Kami harap, pendapatan bisa tumbuh 10%,” proyeksi Adji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News