Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pada kuartal ketiga 2016 ini, market share PT Astra International Tbk (ASII) naik 4% menjadi 59%. Di kuartal sebelumnya, pangsa pasar kendaraan roda empat ASII sebesar 55%.
Investor Relation ASII Tira Ardianti mengatakan, yang mendorong kenaikan market share ASII pada kuartal ketiga ini ialah penjualan produk-produk terbaru ASII, yaitu Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
"Toyota Calya sejak Juli sampai dengan September sudah terjual 20,364 unit. Sementara penjualan Daihatsu Sigra mencapai 13,469 unit," kata Tira kepada KONTAN, Rabu (19/10).
ASII mencatatkan total penjualan penjualan kendaraan roda empat pada September 2016 ini sebanyak 55,452 unit. Angka tersebut naik dari penjualan ASII pada periode yang sama tahun lalu yaitu 47,526 unit.
Sementara, per sembilan bulan ini ASII telah membukukan penjualan sebanyak 422.4 ribu unit kendaraan roda empat atau naik 11% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), sampai dengan September ini ASII mencatatkan penjualan 36.995 unit kendaraan roda empat merek Toyota dan 16.557 unit kendaraan roda empat merek Daihatsu.
Menurut Analis BNI Securities Thennesia Debora, bisnis otomotif memang masih akan menjadi kontributor terbesar pada ASII. Di tambah lagi, market LCGC masih terbuka lebar di mana masyarakat diperkirakan akan memiliki preferensi mobil lebih ke kelas LCGC.
"Akhir 2016 atau awal 2017 ini kami perkirakan akan semakin baik lagi. Hal ini didukung oleh suku bunga yang terus menurun. Nantinya, kami expect suku bunga akan turun 25 basis point lagi sehingga bisa dorong penjualan otomotif," jelas Thennesia.
Namun demikian, di tengah gemilangnya bisnis otomotif, menurut Thennesia ASII masih dibayangi dengan lemahnya kinerja dua anak usaha, yakni United Tractors dan Bank Permata.
Menurutnya, untuk UNTR sendiri masih ada harapan perbaikan kinerja seiring meningkatnya harga coal yang berhubungan dengan musim dingin. Namun untuk Bank Permata sendiri nasibnya masih belum bisa diramalkan baik pada tahun ini.
"Paling untuk bank permata bisa terdorong pada 2017 atau 2018. Karena kebijakan manajemen sendiri masih kami tunggu di tengah ketatnya kebijakan pemerintah terhadap perbankan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News