Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) siap meramaikan pasar properti di Indonesia. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini rencananya membangun kawasan mixed-use di atas lahan seluas 30 hektare (ha).
Proyek yang terletak di Bogor, Jawa Barat ini bernama Olympic City. Kawasan ini kelak memiliki fungsi terpadu yang terdiri dari apartemen, lifestyle mall, office tower, hotel, rumahsakit, foodcourt, serta area komersial.
Direktur Keuangan CSIS Lukas Maulana Jusuf memaparkan, pembangunan kawasan terpadu ini akan dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah kawasan mixed- use development di area seluas 6 ha. Pembangunan fase pertama ini mencakup infrastruktur jalan, penerangan jalan, penangkal petir, gardu listrik milik PLN, dan sarana prasarana lainnya.
Setelah pembangunan infrastruktur selesai, CSIS bakal membangun apartemen dan kawasan perbelanjaan. Mereka akan mulai menggarap fase pertama di tahun ini.
Sedang pembangunan hotel, rumahsakit, dan foodcourt baru dilakukan pada 2018. "Nilai investasi pembangunan tahap pertama mencapai Rp 4,8 triliun," kata Lukas ke KONTAN, Kamis (8/6). CSIS menargetkan pembangunan fase pertama ini kelar dalam tiga tahun mendatang.
CSIS akan memulai pembangunan apartemen Agustus nanti. Hunian jangkung ini terdiri dari dua tower. Masing-masing menara berisi 500 unit. Perusahaan properti grup Olympic itu akan mengisi 80%90% apartemen dengan tipe studio yang memiliki luas sekitar 30 meter persegi. Sisanya adalah tipe satu kamar tidur dan dua kamar tidur.
Pemasaran apartemen itu sudah bergulir sejak sebulan lalu. CSIS memasang target marketing sales tahun ini sebesar Rp 250 miliar.
Bangun gudang
Fase kedua, CSIS akan fokus membangun office tower untuk central business district (CBD). Rencananya, proyek ini akan terdiri dari 11 menara perkantoran.
Tapi, Lukas belum bisa memaparkan nilai investasi untuk pembangunan tahap kedua ini, begitu pun dengan luas arealnya. "Sementara untuk fase ketiga, kami fokus ke residensial," ujar dia.