Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, kebanyakan harga ditetapkan pada rentang bawah lantaran suplai saham baru saat ini sedang berlimpah. Di satu sisi, hal ini menunjukkan jika bursa lokal saat ini sedang menarik.
Tapi di sisi lain, suplai yang besar mau tidak mau membuat harganya menjadi lebih murah. "Mau tidak mau calon emiten menetapkan harga di rentang bawah supaya kompetitif," ujar David kepada KONTAN, Kamis (15/6).
Kebetulan, calon emiten itu tidak semuanya memiliki nama yang sudah dikenal luas. Jadi, harga bawah ditetapkan demi menarik minat investor.
Karena penetapan rentang harga bawah ini pula yang menyebabkan jumlah saham yang dilepas turun dari target sebelumnya, Integra misalnya. Sebelum memutuskan melepas 20% saham, integra menargetkan melepas 35% atau setara 2,69 miliar saham.
Sehingga, perolehan dana IPO Integra turun menjadi Rp 325 miliar dari sebelumnya antara Rp 565,38 miliar hingga Rp 848,07 miliar.
MAP Boga juga memiliki realisasi serupa. Semula, jumlah saham yang dilepas mencapai 64,98 juta saham atau setara 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Ini karena mereka juga menyesuaikan suplai-nya. Kalau suplai sahamnya dilepas dengan porsi maksimal, nanti harga pelaksanaannya justru bisa lebih ke bawah lagi," jelas David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Anak BUMN akan menggelar IPO jumbo
Harga belum balik setelah IPO
