kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anak BUMN akan menggelar IPO jumbo


Rabu, 14 Juni 2017 / 10:10 WIB
Anak BUMN akan menggelar IPO jumbo


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di pengujung semester pertama tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) belum berhasil menjaring emiten kakap. Sejak awal tahun hingga kemarin, baru 10 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI. Pendanaan yang dihimpun juga tidak besar, yakni Rp 973,76 miliar, atau rata-rata hanya Rp 97,38 miliar.

Tapi di semester dua tahun ini, agaknya aksi initial public offering (IPO) akan lebih ramai. Setidaknya ada tujuh anak usaha BUMN yang berencana go public di bursa saham domestik.

PT Pelindo II, misalnya, berencana mengantarkan anak usahanya masuk BEI. Salah satu anak usaha yang sebagian sahamnya akan ditawarkan ke publik adalah PT Jasa Armada Indonesia, yang bergerak di bidang pandu-tunda dan pelayaran.

Jasa Armada akan menawarkan 30%-35% saham IPO dengan target dana senilai Rp 2 triliun (lihat tabel). "Di kuartal keempat, sekitar Oktober-November, PT Jasa Armada Indonesia berencana IPO," ungkap Riry Syeried Jetta, Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan Pelindo II, kepada KONTAN, Selasa (13/6).

Selain Jasa Armada, masih ada dua anak usaha Pelindo II yang akan menggelar IPO, yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). Tapi keduanya akan go public tahun depan.

Calon emiten lainnya adalah PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). GMF berencana menawarkan 20% hingga 30% saham IPO pada September tahun ini.

Direktur Utama GIAA Pahala Nugraha Mansury yakin GMF bisa menghimpun dana IPO di atas US$ 150 juta.

Korporasi BUMN lainnya, PT PP Tbk (PTPP) tak mau kalah. Emiten konstruksi ini ingin menjual tiga anak usahanya ke publik, yakni PT PP Presisi, PT PP Urban dan PT PP Energi.

"Salah satu mungkin kami usahakan akhir triwulan ketiga, yakni PT PP Presisi, yang bergerak di bidang peralatan," ungkap Sekretaris Perusahaan PTPP Nugroho Agung Sanyoto kepada KONTAN, Selasa (13/6).

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani berpendapat, listing anak usaha BUMN bisa menjadi sentimen baik bagi pasar saham domestik. Apalagi, beberapa anak usaha BUMN memiliki prospek cukup bagus.

Porsi dan nilai saham yang dilepas biasanya juga cukup besar. "Emiten-emiten tersebut bisa menjadi salah satu pilihan bagus untuk berinvestasi, terutama investasi dalam jangka panjang," kata Riska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×