Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyak emiten-emiten kecil mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, investor mesti mencermati beberapa hal terkait dengan semakin banyaknya emiten-emiten yang merupakan emiten skala kecil dan menengah yang mencatatkan diri di BEI.
Dalam Aturan Otoritas Jasa Keuangan No. 53 dan juga No 54 tahun 2017 dikatakan bahwa perusahaan kecil dan menengah merupakan perusahaan yang memiliki aset sebesar Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar. Sementara beberapa perusahaan sebenarnya memiliki aset di bawah itu seperti PT Charnic Capital Tbk (NICK) yang per tahun 2017 memiliki total aset Rp 47,5 miliar.
Liza C. Suryanantha, Analis Henan Putihrai mengatakan bahwa beberapa hal mesti diperhatikan oleh investor sebelum membeli saham-saham emiten kecil dan menengah tersebut seperti tujuan initial public offering (IPO) tersebut. "Kalau buat ekspansi bagus," kata Liza, Selasa (5/6). Dia menambahkan, hal yang yang perlu dicermati adalah prospektus, proyek-proyek perusahaan, prospek dan juga manajemen.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas juga mengatakan bahwa tujuan IPO adalah hal pertama yang harus dilihat oleh investor. Jika tujuannya memang untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan kapasitas produksi hal itu akan menjadi hal yang bagus.
Demand yang meningkat akan mempengaruhi kinerja emiten ke depannya sehingga harga sahamnya pun juga menjadi meningkat. Nafan juga mengatakan bahwa manajemen yang baik akan menuntun emiten untuk bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan harga sahamnya. "Kembali pada penerapan good corporate governance dari emiten yang IPO," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (5/6).
Menurut Nafan kepercayaan dari investor terhadap manajemen menjadi hal yang paling penting untuk dimiliki. Transparansi akan menimbulkan kepercayaan investor dan pada akhirnya membuat harga saham juga menjadi semakin baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News