kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cadangan banyak, Bumi Resources (BUMI) belum berencana akuisisi tambang


Kamis, 21 November 2019 / 17:16 WIB
Cadangan banyak, Bumi Resources (BUMI) belum berencana akuisisi tambang
ILUSTRASI. Suasana di lokasi tambang pit Bendili tambang Bintang, Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur, (27/4). BUMI menargetkan produksi KPC dan Arutmin bisa lebih besar 5% dari perkiraan yakni sebesar 87 juta ton ton menjadi 90 juta ton pada akhir 2019.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Salah satu proyek yang akan beroperasi dalam waktu dekat adalah tambang emas Poboya yang memiliki cadangan bijih sebesar 3,9 juta ton dengan usia tambang 8 tahun. "BRMS sekarang lebih menguntungkan dengan prospek yang cerah," lanjut Dileep. BUMI memiliki 36% saham BRMS.

Sejalan dengan itu, BUMI saat ini sedang melakukan studi kelayakan mengenai proyek gasifikasi batubara. Dileep mengatakan, hal ini sejalan dengan prioritas nasional untuk menggunakan lebih banyak batubara guna menggantikan impor minyak yang cukup mahal.

Terkait harga komoditas batubara, Dileep mengatakan saat ini harga batubara masih rentan terdampak konflik perdagangan AS dengan China yang masih berkelanjutan.

Baca Juga: Kinerja Bumi Resources Tertekan, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham BUMI

Dia berharap pasar-pasar utama batubara seperti Vietnam, China, Filipina, India, hingga Indonesia masih terus bertumbuh. Sementara itu, musim dingin yang terjadi di beberapa negara subtropis diharapkan dapat mengangkat harga komoditas energi ini.

"Jadi perkiraan kami batubara ada di kisaranĀ  US$ 75-US$ 85 per ton pada akhir 2020 adalah masuk akal. Jika musim dingin terjadi dengan parah, level ini bisa dicapai lebih awal," ungkapnya.

Baca Juga: Volume Penjualan Naik, Pendapatan dan Laba Bersih Bumi Resources (BUMI) Anjlok

Sementara itu, Dileep memperkirakan BUMI telah menghabiskan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 35 juta-US$ 40 juta yang kebanyakan digunakan untuk kegiatan eksplorasi. Adapun tahun ini BUMI menganggarkan capex sebesar US$ 50 juta-US$ 60 juta.

Dileep memprediksi, capex BUMI pada tahun depan mencapai US$ 50 juta-US$ 60 juta atau dengan estimasi US$ 0,5- US$ 0,6 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×