kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Buyback SBN pemerintah capai Rp 70 miliar


Jumat, 05 November 2010 / 07:15 WIB
ILUSTRASI. PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah semakin aktif melakukan lelang pembelian kembali alias buyback surat berharga negara (SBN). Kemarin (4/11) buyback SBN yang berhasil dibeli pemerintah mencapai Rp 70 miliar.

Meski begitu, angka tersebut terbilang kecil, mengingat, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 645 miliar. Sepertinya pemerintah masih mempertimbangkan efektivitas biaya. Tak heran jumlah yang diterima pemerintah juga cukup sedikit.

Pemerintah sebenarnya menawarkan 13 seri SBN yang akan dibeli kembali. Tapi ternyata Pemerintah hanya membeli lima seri SBN saja. Rata-rata masa jatuh tempo SBN tersebut juga terbilang pendek di tahun 2011 - 2014.

Helmi Therik, analis obligasi AAA Securities melihat, pemerintah tetap mengutamakan efektifitas sehingga harganya pun tidak akan jatuh tajam. Lihat saja, harga rata-rata tertimbang pun cukup murah. Tapi karena harga yang diinginkan oleh Pemerintah sedikit makanya jumlah yang dibeli pun minim.

Aksi beli kembali SUN ini sebenarnya telah berlangsung sejak Oktober 2010. Hitung punya hitung, total pembelian kembali SUN sudah mencapai Rp 806,29 miliar. Sejak awal pemerintah memang ingin menjaga agar refinancing dalam waktu dekat tidak menumpuk dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, Helmi menduga pemerintah berusaha untuk memperbanyak pasokan SBN dengan masa jatuh tempo panjang dan menarik obligasi jangka pendek. Hal tersebut terlihat dari pola lelang yang dilakukan oleh pemerintah dimana SBN dengan tenor panjang diberi porsi lebih banyak.

Apalagi saat ini pemerintah mempunyai likuiditas yang cukup besar. Karena itu, Helmi melihat tidak akan mengganggu. Justru sentimen ini akan membuat pasar kembali bergairah. "Ketersedian dana pemerintah cukup besar jadi saya rasa tidak akan mempengaruhi keuangan mereka," tukasnya. Pemerintah juga harus menjaga permintaan dan penawaran SBN sehingga harga yang berlaku bisa berjalan sesuai harga wajar.

Bhimantara Widyajala, Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan juga mengaku kalau pemerintah telah memperhitungkan kebutuhan membayar hutang jatuh tempo sampai dengan akhir tahun. Karena itu, meski harga SUN terbilang premium Pemerintah telah memiliki perhitungan sendiri. "Biasanya kupon yang diberikan juga tinggi sehingga jika dilunasi juga tetap memberikan penghematan bagi pemerintah," paparnya. Rencana lelang seperti ini masih akan terus dilakukan untuk menjaga portofolio pada umumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×