kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Bursa Wall Street tersulut data pengangguran AS yang turun


Sabtu, 05 Oktober 2019 / 06:07 WIB
Bursa Wall Street tersulut data pengangguran AS yang turun
ILUSTRASI. Bursa Wall Street


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks bursa Wall Street melonjak pada Jumat (4/10) setelah pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang moderat pada bulan September 2019. Tingkat pengangguran AS yang turun membawa angin segar setelah serentetan data ekonomi suram pada minggu ini yang telah menggiring pasar dan memicu kekhawatiran bahwa AS mungkin akan meluncur ke dalam resesi.

Jumat (4/10), indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,42% menjadi 26.573,72. Sementara indeks S&P 500 melompat 1,42% ke level 2.952,01.

Sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 1,4% dan berakhir di level 7.982,47.

Tingkat pengangguran AS mencapai 3,5% pada bulan September 2019, dengan pertumbuhan pekerjaan yang meningkat secara moderat. Tingkat pengangguran itu mendekati level terendah dalam 50 tahun.

Baca Juga: Turun jadi 3,5%, angka pengangguran AS dekati level terendah dalam 50 tahun

Data ini menunjukkan perlambatan ekonomi AS dapat menghindari resesi untuk saat ini meskipun ada ketegangan perdagangan yang memukul sektor manufaktur.

"Data ini tidak cukup kuat untuk menggeser kebijakan Federal Reserve soal pemotongan suku bunga pada akhir Oktober ini. Tetapi juga tidak cukup lemah untuk membuat Anda khawatir tentang pasar tenaga kerja atau konsumen," kata Shawn Snyder, Kepala Strategi Investasi Citi Personal Wealth Management di New York seperti dikutip Reuters.

Taruhan bahwa Fed akan memangkas suku bunga telah melonjak pada minggu ini setelah kontraksi dramatis dalam manufaktur AS, penurunan perekrutan tenaga kerja sektor swasta, dan penurunan aktivitas sektor jasa yang menunjuk pada meluasnya dampak dari perang perdagangan AS-Tiongkok.

Para trader melihat peluang 77,5% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pinjaman pada pertemuan kebijakan akhir bulan ini. Probabilitas ini naik dari 40% pada Senin pekan ini.

Baca Juga: Data Perkerjaan AS Bagus, Kenaikan Harga Emas Hari Ini Terpangkas

The Fed memangkas suku bunga pada bulan September untuk kedua kalinya tahun ini dan menyatan penurunan suku bunga di masa depan akan tergantung data ekonomi AS.

Selain data ekonomi, reli saham teknologi yang dipimpin Apple Inc juga membantu mengangkat indeks Wall Street. Saham Apple Inc (AAPL.O) naik 2,8% setelah sebuah laporan bahwa perusahaan akan meningkatkan produksi model iPhone 11.

Baca Juga: Risiko resesi AS kian meningkat, ini beberapa indikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×