Reporter: Kenia Intan | Editor: Adi Wikanto
Di tengah emiten-emiten LQ45 yang bertumbuh positif, terdapat lima emiten yang mengalami kenaikan bottom line yang drastis, bahkan menyentuh tiga digit.
Lima emiten itu adalah PT Erajaya Swasembada Tbk atau ERAA (392,44% yoy), PT Indo Tambangraya Megah Tbk atau ITMG (293,65% yoy), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk atau JPFA (894,61% yoy), PT Jasa Marga Tbk atau JSMR (709,25% yoy), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk atau MIKA (113,30% yoy).
Baca Juga: Ada sinyal pelonggaran PPKM, Mirae Asset Sekuritas tambah sejumlah saham top picks
Dustin berpendapat, untuk jangka waktu sementara, melesatnya laba emiten-emiten itu memang dapat menambah kemenarikan bagi pelaku pasar. Apalagi, jika outlook jangka panjangnya cukup atraktif.
Adapun tiga saham yang dianggapnya punya prospek menarik hingga sisa tahun ini adalah ITMG, ERAA, dan MIKA. Menurutnya, outlook batubara yang masih positif akan menopang kinerja ITMG ke depan.
Sementara itu, ERAA berpotensi mencetak kenaikan penjualan signifikan sepanjang tahun 2021. Katalis positifnya, masih banyaknya rilis produk smartphone baru. Ditambah lagi, dengan kondisi pandemi yang mulai terkendali serta harapan suatu saat nanti PPKM dicabut, akan ada peluang bagi masyakarat kembali mengunjungi pusat perbelanjaan. Ini bisa menjadi peluang emiten untuk kembali mencatatkan kenaikan penjualan.
Adapun untuk saham MIKA, di tengah pandemi kebutuhan akan jasa pelayanan kesehatan masih akan meningkat, terutama kebutuhan rawat inap. Katalis positif untuk sektor kesehatan lainnya adalah tes Covid-19 masih menjadi persyaratan untuk bepergian.
"Untuk ketiga saham tersebut bisa dilakukan buy on weakness," ungkap Dustin. Target harganya, Rp 18.500 per saham untuk ITMG, Rp 700 per saham untuk ERAA, dan Rp 2.600 per saham unutk MIKA.
Sementara untuk saham EXCL dan UNVR yang mencetak penurunan kinerja, Dustin belum bisa merekomendaikan buy dan cenderung menyarankan untuk dihindarkan dahulu. Kalaupun ada peluang pembalikan arah bisa manfaatkan trading jangka pendek.
Di sisi lain, Anggaraksa berpendapat, secara umum saham-saham LQ45 masih memiliki prospek menarik. Sebab, kinerja mulai pulih akan tetapi harga sahamnya masih cenderung tertinggal. Hingga 13 Agustus 2021, indeks LQ45 tercatat masih terkoreksi 8.93% dibandingkan IHSG yang naik 2,68% secara year to date (ytd).
Beberapa saham LQ45 yang menurut Anggaraksa masih menarik untuk diakumulasi seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 7.900 per saham, GGRM dengan target harga Rp 35.200 per saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp 5.500 per saham, dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Itulah rekomendasi saham dari kelompok LQ45 yang perlu dicermati untuk trading hari ini. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Selanjutnya: Prediksi IHSG hari Senin (16/8) akan menguat, bisa mencapai 6.200
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News