kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa saham dunia jatuh pasca ketegangan AS dan China berkobar lagi


Kamis, 28 November 2019 / 17:07 WIB
Bursa saham dunia jatuh pasca ketegangan AS dan China berkobar lagi
ILUSTRASI. 89/5000 Seorang pria melihat papan kutipan harga di luar sebuah broker di Tokyo, Jepang, 1 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LONDON. Reli empat hari yang telah mengangkat pasar saham dunia ke rekor tertinggi terhenti pada hari Kamis (28/11) setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mendukung pemrotes Hong Kong menjadi hukum di Amerika Serikat (AS).

Tindakan Presiden AS Donald Trump menandatangani RUU tersebut menyulut kemarahan China dan mengancam akan menggagalkan kesepakatan perdagangan sementara antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: AS-China panas lagi, rupiah hari ini ditutup menguat 0,02%

Mengutip Reuters, pudarnya harapan akan pemulihan hubungan antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut berpotensi berlanjutnya kenaikan tarif.

UU yang diterbitkan AS tersebut mengancam adanya sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong. Regulasi itu juga berupaya melindungi otonomi Hong Kong, yang mendorong China mengeluarkan kecaman keras dengan mengancam akan mengambil langkah-langkah balasan.

Bursa saham Jepang Nikkei N225 turun 0,12%, disusul bursa saham  Hang Seng , Hong Kong ditutup melemah 0,22%, bursa saham Shanghai turun 0,47% dan Strait Times Indeks Singapura turun 0,46%  dah IHSG turun dalam 1,16%. Sementara indeks Uni Eropa dibuka melemah 0,2%. 

Baca Juga: Makin panas, China panggil duta besar AS usai Trump teken UU Hong Kong

Ahli Strategi di RBC Capital Markets, Adam Cole, mengatakan, Pengesahan RUU Hong Kong bisa menjadi pemicu terhalangn-nya kesepakatan perdagangan fase pertama yang sekarang banyak diharapkan terjadi antara AS-China.

Pada perdagangan Rabu, indeks utama Wall Street ditutup pada level rekor untuk tiga hari berturut-turut, meskipun dengan likuiditas yang tipis sebelum liburan Thanksgiving, setelah data pertumbuhan ekonomi AS meningkat pada kuartal ketiga dan belanja konsumen juga meningkat.

Baca Juga: Amerika-China saling ancam, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Namun di tempat lain, prospek pertumbuhan terlihat kurang cerah.Angka ritel Jepang merosot tajam sejak 2015 karena kenaikan pajak penjualan menyeret ekonomi negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×