Reporter: Muhammad Khairul, Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Warna merah mendominasi wajah bursa di kawasan Asia Pasifik, akhir pekan lalu. Jika dihitung selama satu pekan terakhir, indeks Asia sejatinya melesat. MSCI Asia Pacific Index naik 1,2% dalam sepekan terdorong spekulasi pengucuran stimulus di China.
Namun, akhir pekan lalu, kabar pemerintah China tidak melongarkan kontrol terhadap sektor properti, menggerus indeks saham di Asia.
Kospi, Nikkei, bursa Singapura, juga Shanghai, ditutup turun. Beberapa bursa saja yang berhasil menghijau, yakni Hang Seng, bursa Taiwan dan Filipina.
Hari ini, bursa regional diperkirakan akan terseret jatuh menyusul tumbangnya Dow Jones Industrial Average hingga 120,79 poin, Jumat (20/7).
Sentimen negatif Eropa menguat. European Central Bank memastikan akan berhenti menerima obligasi Yunani sebagai jaminan. Putusan bail-out pada perbankan Spanyol juga menegaskan kekhawatiran pelaku pasar atas krisis Eropa.
Laporan kinerja korporasi di Amerika Serikat, Ford dan Apple, juga ditunggu. “Mereka menjadi indikator kesehatan ekonomi global. Kalau outlook-nya jelek, pasar akan bereaksi negatif,” kata Felix Sindhunata, Kepala Riset Henan Putihrai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News