Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Tinggal dua hari perdagangan sebelum tutup semester pertama 2017, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang menguat. Tapi, IHSG pun dalam kondisi rawan aksi ambil untung.
Enam dari 10 analis dalam survei KONTAN memperkirakan, IHSG akan menguat. Median support IHSG berada di level 5.732 dengan median resistance 5.821 (Baca Harian KONTAN edisi Rabu, 21 Juni 2017).
Aditya Perdana Putra, analis Semesta Indovest mengatakan, IHSG berpeluang naik akibat perburuan saham-saham blue chip dan middle cap, serta IPO empat emiten baru. "Window dressing semester satu juga sudah mulai," kata Aditya.
Dia menambahkan, potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan ke level 5.800 masih terbuka. Ada bargain hunting pada saham-saham sektor pertambangan, properti dan konstruksi yang selama ini masih tertinggal. Beberapa saham yang perlu diperhatikan pada perdagangan hari ini adalah PTPP, ADRO, BBCA, WSKT, dan TLKM.
Empat emiten yang akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia hari ini PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPP), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY). Dengan tambahan empat emiten, bursa mencatat 16 IPO tahun ini.
Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas memprediksikan IHSG hari ini akan bergerak mixed dengan kencenderungan melemah. IHSG sudah berada di area resistance," kata dia. Kevin mengatakan, kisaran pergerakkan IHSG di level 5.756-5.805.
Selasa (20/6), IHSG menguat 49,99 poin atau 0,87% ke level 5.791,90. Laju IHSG semakin kencang pada perdagangan sesi kedua. Penguatan IHSG ditopang oleh nilai transaksi yang mencapai Rp 7,79 triliun dengan volume 9,67 miliar saham.
Data penjualan mobil dan motor bulan Mei turut mendongkrak pergerakan indeks. Penjualan mobil naik 4,55% ketimbang bulan April dan naik 5,75% ketimbang Mei tahun lalu. Sedangkan penjualan motor melonjak 75,54% ketimbang bulan April dan naik 15,16% jika dibandingkan dengan Mei tahun lalu.
Selain itu, lonjakan atas saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terjadi pada sesi kedua. UNVR mengumumkan pembagian dividen final Rp 460 per saham atau total Rp 3,5 triliun untuk tahun buku 2016. Dividen final ini melengkapi dividen interim yang dibayarkan pada Desember 2016 sebesar Rp 375 per saham dengan total Rp 2,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
