kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Bursa Karbon Meluncur 26 September, Ini Emiten yang Mendapat Angin Segar


Senin, 18 September 2023 / 19:10 WIB
Bursa Karbon Meluncur 26 September, Ini Emiten yang Mendapat Angin Segar
ILUSTRASI. Bursa karbon akan meluncur secara resmi pada tanggal 26 September 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa karbon akan meluncur secara resmi pada tanggal 26 September 2023. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.

“Rencananya peluncuran bursa karbon perdana akan dilakukan pada 26 September ini,” ujar Mahendra dalam acara Seminar Nasional Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca & Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia, Senin (18/9).

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, hadirnya bursa karbon adalah sebuah terobosan yang membuktikan keberpihakan pemerintah dan OJK akan masalah lingkungan.

Hans melihat, Indonesia adalah negara besar yang pasti sudah siap dengan sarana dan prasarana untuk bursa karbon.

“Apalagi, Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia, di mana kredit karbon akan memberikan nilai tambah pada ekonomi Indonesia,” ujarnya kepada Kontan, Senin (18/9).

Baca Juga: Belum Resmi Ditunjuk, BEI Tetap Siap Jika Ditunjuk Jadi Penyelenggara Bursa Karbon

Sebagai salah satu regulator bursa karbon, OJK dilihat berperan penting dalam perwujudannya. Sebab, OJK menerapkan sustainability reporting sampai payung hukum untuk bursa karbon.

Hingga hari ini, penyelenggara bursa karbon memang belum ditunjuk oleh OJK. Namun, tercatat ada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ICDX yang mengajukan izin sebagai penyelenggara bursa karbon ke OJK.

“BEI sendiri sudah memiliki infrastruktur yang memadai dan sudah siap,” ungkapnya.

Di sisi lain, Hans memaparkan pemerintah bisa mencegah bursa karbon menjadi salah satu produk yang memiliki dampak negatif greenwashing.

“Dengan mengukur (kredit karbon) perusahaan, pemerintah bisa menghindari praktik greenwashing dalam bursa karbon ini,” paparnya.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, bursa karbon akan menjadi sentimen positif ke pasar saham Indonesia.

“Bursa karbon ini akan meramaikan perdagangan saham-saham yang terkait dengan perdagangan bursa karbon ini,” ujarnya kepada Kontan, Senin (18/9).

Menurut William, emiten-emiten yang terpengaruh sentimen positif kemungkinan besar cenderung lebih banyak berasal dari sektor energi baru terbarukan (EBT).

Dus, William pun merekomendasikan buy untuk PGEO dan BRPT dengan target harga Rp 1.485 - Rp 1.525 dan Rp 1.600 per saham.

“Untuk PGEO, disarankan beli saat harga terkoreksi untuk memperkecil risiko,” ujarnya.

Baca Juga: Pertamina, Barito, Sinar Mas, hingga Astra Garap Industri Panas Bumi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×