Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks saham utama Jepang, Nikkei turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu (23/10), di tengah kehati-hatian investor menjelang hasil pemilu majelis rendah negara tersebut.
Hal ini membayangi penguatan yang seharusnya terjadi akibat pelemahan yen.
Melansir Reuters, indeks Nikkei ditutup melemah 0,8% di level 38.104,86 dan indeks Topix yang lebih luas turun 0,55% ke posisi 2.636,96.
Meskipun yen melemah hingga menembus level 152 per dolar AS untuk pertama kalinya dalam hampir tiga bulan, sentimen pasar tetap hati-hati.
Biasanya, yen yang lebih lemah menguntungkan saham-saham eksportir karena meningkatkan nilai keuntungan luar negeri dalam yen saat dipulangkan ke Jepang.
"Yen yang lebih lemah sebenarnya bisa membuat investor lebih positif terhadap saham-saham domestik," ujar Seiichi Suzuki, chief equity market analyst di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory.
"Namun, investor cenderung menahan diri untuk tidak melakukan taruhan aktif karena masih menunggu hasil pemilu umum. Hal ini membatasi kenaikan hari ini, dan tren ini kemungkinan akan berlanjut sepanjang minggu," tambahnya.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba membubarkan majelis rendah parlemen pada 9 Oktober, dan menetapkan pemilu cepat pada 27 Oktober.
Media lokal melaporkan bahwa Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dan mitra koalisinya, Komeito, mungkin kehilangan mayoritas dalam pemilu tersebut.
Saham Jepang memulai hari dengan sedikit kenaikan, namun mengalami penurunan sepanjang sesi perdagangan, membalikkan keuntungan sebelumnya.
Salah satu titik cerah adalah saham Tokyo Metro, yang melonjak 44% dalam debut pasarnya pada Rabu, ditutup di 1.739 yen (US$11,42).
Penawaran umum perdana (IPO) terbesar Jepang dalam enam tahun ini menghasilkan $2,3 miliar, dengan janji dividen yang menarik.
Di dalam indeks Topix, saham Toyota Motor naik sekitar 3% dan menjadi top gainer. Honda Motor juga ditutup naik 2,2%.
Sektor otomotif naik 2,13% dan menjadi kinerja terbaik di antara 33 sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo.
Namun, di antara saham-saham besar dalam indeks Nikkei, agensi tenaga kerja Recruit Holdings turun 4,93%, sementara pemilik Uniqlo, Fast Retailing, melemah 1,67%.
Peritel barang interior rumah, Nitori Holdings, yang harga sahamnya terpengaruh oleh yen yang lebih lemah karena mengimpor sebagian besar bahan baku dari luar negeri, turun 2,81%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News