Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Bursa saham Jepang terkoreksi, seiring penurunan saham Amerika Serikat (AS) di tengah anjloknya harga minyak dan kekhawatiran atas pertumbuhan China.
Indeks Topix turun 2,5 % ke level 1.406,55 pada penutupan perdagangan di Tokyo, Kamis (14/1). Indeks tersebut pangkas penurunan sebelumnya sebanyak 4,1 % seiring pasar di China mengalami rebound, tetapi masih menjadi kinerja terburuk di antara indeks acuan di Asia pada saat penutupan Tokyo.
Indeks tersebut kemarin melonjak 2,9 %, naik untuk pertama kalinya pada tahun ini setelah anjlok 9,4 % dalam 6 hari perdagangan pertama di tahun 2016. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,7 % ke level 17.240,95.
Volume perdagangan pada Indeks Topix adalah 27 % di atas rata-rata 30-hari. Indeks Nikkei 225 Stock Average Volatilitas Indeks, berdasarkan pilihan harga, melonjak 14 % ke level 31,76 setelah kemarin turun 13 %.
Penjelajah minyak, perusahaan perdagangan dan produsen obat memimpin penurunan di antara 33 kelompok industri di Indeks Topix, semua mengalami penurunan. Saham Sumitomo Corp anjlok 5,8 %, untuk penurunan terbesar pada Indeks Nikkei 225, setelah perusahaan perdagangan menarik kembali perkiraannya dalam setahun penuh setelah pemesanan senilai 77 miliar yen ($ 654 juta) pada proyek nikel di Madagaskar. Saham Sony Corp merosot 4,7 % setelah Credit Suisse Group AG memangkas target harga saham di bursa.
Nikon Corp dan TDK Corp memimpin kenaikan di antara 4 saham yang naik pada Indeks Nikkei 225. Saham Nikon naik 3 % setelah Macquarie Group Ltd menaikkan rating pada perusahaan pembuat kamera.
Saham TDK menguat 1,8 % setelah Qualcomm Inc, perusahaan pembuat chip terbesar yang menjalankan smartphone, mengatakan akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang untuk membuat komponen di pasar berkembang untuk chip-frekuensi radio yang digunakan di handset, robotika, mobil dan pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News