Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Bursa saham Jepang masih berada di zona merah untuk hari ketiga seiring China kembali melakukan devaluasi mata uangnya, sehingga melemahkan daya saing eksportir Jepang dan meningkatkan kekhawatiran tentang perekonomian di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Indeks Topix merosot 1,1 % ke level 1.488,84 pada penutupan di Tokyo hari ini, Rabu (6/1) dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang ada berada di zona merah. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1 % ke level 18.191,32, yang merupakan penutupan terendah sejak Oktober.
Saham menghapus keuntungan awal setelah bank sentral China menurunkan suku bunga acuan pada yuan untuk hari ketujuh. Yen menguat terhadap yuan dalam perdagangan luar negeri ke level tertinggi sejak 2014.
Perusahaan-perusahaan Jepang yang mengandalkan China untuk sebagian besar bisnis mereka mengalami penurunan. Pembuat AC Daikin Industries Ltd, yang mendapat seperlima penjualan dari China, kehilangan 2,5 %. Saham Rohm Co, pembuat komponen elektronik yang bergantung pada negara untuk sepertiga dari total pendapatan, kehilangan 4 %. Rohm dianggap Apple sebagai salah satu pelanggan terbesar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News