Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PASAR saham di negara berkembang (emerging markets) terkoreksi pada perdagangan Senin (29/7). Lemahnya data ekonomi China kian menambah kekhawatiran perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang berlangsung lama akan berdampak pada perekonomian global.
Di sisi lain, pelaku pasar tengah menanti lebih banyak petunjuk sikap kebijakan moneter mendatang dari pertemuan The Fed pekan ini.
Mengutip Reuters, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3%, terseret penurunan indeks Asia karena terbebani saham Hong Kong yang terkoreksi lebih dari 1%.
Baca Juga: Satu jam menjelang penutupan, IHSG melanjutkan koreksi
Asal tahu, data terbaru ekonomi menunjukkan laporan keuangan yang diperoleh perusahaan industri China pada kontrak Juni, memicu kekhawatiran perlambatan manufaktur dari perang perdagangan yang memar akan menyeret pertumbuhan ekonomi.
AS dan China akan kembali bertemu di Shanghai mulai Selasa (30/7), pembicaraan pertama mereka sejak gencatan pada G20 bulan lalu.
Sajian data ekonomi yang lunak beberapa pekan ini telah meningkatkan harapan untuk pemotongan 25 basis poin (bps) oleh Federal Reserve AS.
"Untuk mengatakan konsensus mengharapkan pemotongan 25 bps adalah pernyataan yang meremehkan," kata Kit Juckes, analis Societe Generale dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Bursa Asia memerah di awal pekan ini lantaran investor menanti keputusan The Fed
"Pedoman, dan bagaimana pasar menyesuaikan harganya lebih jauh, akan sangat penting, untuk segalanya."
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun hampir 2% ke level terendah dua bulan karena ketegangan dengan Jepang menambahkan lebih banyak tekanan pada ekonomi yang bergantung pada ekspor.
Saham India kehilangan tenaga dan bergerak lebih rendah dibayangi oleh hasil perusahaan yang lemah, sementara imbal hasil obligasi turun setelah menteri keuangan mengatakan pemerintah tidak berniat untuk meninjau kembali rencana pinjaman luar negeri.
Kemudian, indeks di luar Asia bernasib lebih baik dengan saham Moskow bergerak sedikit lebih tinggi dan yang di Johannesburg naik 0,5%.
Baca Juga: Menanti pengumuman The Fed, simak rekomendasi analis terhadap pergerakan IHSG
Mata uang pasar berkembang yang cenderung naik karena ekspektasi penurunan suku bunga dari bank sentral di negara maju, beragam.
Lira Turki naik 0,6% melanjutkan reli yang dimulai setelah bank sentral memangkas suku bunga pekan lalu, sementara rubel Rusia 0,3% lebih rendah mengikuti harga minyak yang lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News