kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa CPO Diharap Bisa Bantu Emiten Percepat Ekspor


Senin, 23 Oktober 2023 / 19:06 WIB
Bursa CPO Diharap Bisa Bantu Emiten Percepat Ekspor
ILUSTRASI. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berharap bursa crude palm oil (CPO) bisa meningkatkan kegiatan bertransaksi CPO. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berharap bursa crude palm oil (CPO) bisa meningkatkan kegiatan bertransaksi CPO.

Bursa CPO resmi meluncur pada 13 Oktober 2023, dengan transaksi perdana dimulai pada Jumat (20/10). Hingga hari ini, sudah ada 18 perusahaan yang ikut serta di dalamnya.

Head of Investor Relation SGRO  Stefanus Darmagiri mengatakan, bursa CPO juga diharapkan dapat mempercepat proses ekspor CPO.

Saat ini, kata Stefanus, seluruh penjualan CPO SGRO ditujukan untuk pasar domestik.

Baca Juga: Begini Sentimen Bursa CPO Terhadap Kinerja Emiten CPO

“Kami akan terus memantau perkembangan dalam beberapa bulan ke depan terkait dengan adanya bursa CPO ini,” ujarnya kepada Kontan, Senin (23/10).

Stefanus memaparkan, pihaknya melihat harga CPO dunia pada masih sangat ditentukan oleh global supply dan demand minyak nabati.

“Namun, untuk ke depannya, dengan adanya bursa CPO ini diharapkan dapat mengidentifikasi harga acuan CPO Indonesia yang transparan, jelas dan akuntabel pada pasar CPO dunia,” paparnya.

SGRO optimistis produksi CPO pada kuartal III 2023 bisa lebih baik jika dibandingkan dengan kuartal II.

Artinya, produksi CPO masih lebih tinggi pada bulan September 2023 jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, serta masih sesuai dengan target produksi yang telah ditetapkan Perseroan pada awal tahun 2023.

“Adapun dengan kondisi pada saat ini, produksi CPO nasional pada tahun 2023 diprediksi tidak sebaik jika dibandingkan dengan produksi CPO nasional tahun lalu,” tuturnya.

 

Stefanus menuturkan, SGRO menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 400 miliar – Rp 700 miliar pada tahun 2023.

Sekitar 50% dari dana belanja modal itu digunakan untuk pengembangan perkebunan dan sisanya untuk pemeliharaan asset tetap seperti bangunan, infrastruktur dan mesin. Hingga semester I 2023, serapan capex SGRO sekitar Rp 220 miliar – Rp 230 milliar.

“Untuk serapan capex hingga bulan September 2023 akan kami sampaikan pada saat rilis kinerja keuangan semester III 2023,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×