Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bursa Asia tergelincir pada perdagangan hari ini setelah semakin meningkatnya kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi virus corona setelah China dan Korea Selatan melaporkan kasus-kasus baru pertamanya sejak pelonggaran pembatasan diberlakukan. .
Seperti diketahui, Wuhan, yang menjadi episentrum pandemi virus corona pertama telah melaporkan lima kasus baru pada hari Senin (11/5). Ini menimbulkan keraguan atas upaya untuk menurunkan pembatasan terkait virus corona di seluruh negeri ketika bisnis dimulai kembali dan masyarakat kembali bekerja.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tersandung lebih dari 1%, menghentikan kenaikan berturut-turut pada dua sesi sebelumnya.
Baca Juga: IHSG terseret Bursa Asia dan dibuka melemah 0,48% ke 4.617 pada Selasa (12/5)
Indeks Hang Seng Hong Kong adalah bursa saham yang paling terpukul, setelah turun 1,4% diikuti oleh indeks ASX 200 yang melemah 1,3%.
Sementara itu, bursa saham China melemah di awal perdagangan dengan indeks CSI300 yang berisi saham blue-chip jadi pemberat. Setali tiga uang, bursa saham Korea Selatan, KOSPI juga turun 0,9%.
Ketika negara-negara di seluruh dunia secara bertahap melonggarkan pembatasan dalam upaya untuk memulai kembali ekonomi, investor menjadi cemas tentang gelombang kedua infeksi.
Lembaga Jerman Robert Koch melaporkan bahwa "tingkat reproduksi" - jumlah orang yang terinfeksi oleh virus corona terus meningkat.
Selain dari China, Korea Selatan juga mencatatkan kenaikan kasus baru menyusul wabah yang ditimbulkan dari penyebaran di klub malam. Selain itu Rusia juga kembali mencatatkan kenaikan jumlah kasus baru dalam sehari.
Baca Juga: Bursa Asia dibuka melemah setelah potensi gelombang kedua virus corona kian nyata
“Pembukaan kembali ekonomi global kemungkinan akan mengikuti bentuk aktivitas di China. Bisnis di sana telah memulai kembali operasi tetapi belum tentu pada kapasitasnya," kata Bob Baur, Kepala Ekonom Global di Principal Global Investors.
“Sementara sebagian besar bisnis telah dimulai kembali, rumah tangga China tetap berhati-hati. Restoran buka, tetapi kursi kosong. Penjualan kendaraan anjlok dan berada jauh di bawah keadaan normal. Rumah tangga di AS dan Eropa pasti akan mencerminkan sikap waspada ini bahkan saat aktivitas meningkat,” pungkas Baur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News