Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Mata uang Asia
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun ke 92,889 dari level di atas 93,1 kemarin.
"Dolar AS diperdagangkan lebih rendah terhadap semua mata uang utama setelah laporan inflasi AS menunjukkan harga konsumen melambat di bulan Juli," tulis Kathy Lien, salah satu pendiri 60Second Investor, dalam sebuah catatan.
Dolar Australia dan Selandia Baru paling diuntungkan dari pelemahan dolar AS dan reli risk-on, katanya.
Baca Juga: Bursa segera dibuka, simak proyeksi IHSG untuk hari ini (12/8)
Pada Kamis pagi, dolar Australia berpindah tangan pada US$0,7372, menguat dari level di atas US$0,732 yang terlihat kemarin. Dolar Selandia Baru berada di 0,7041, dari level di bawah 0,70 yang terlihat di awal minggu.
“Ketahanan AUD mengejutkan dengan pemerintah memperpanjang penguncian di Sydney dan Melbourne setelah jumlah kasus baru COVID-19 di Sydney mencapai rekor tertinggi baru,” tulis Lien.
Sementara itu, yen Jepang diperdagangkan pada 110,34, menguat dari level di atas 110,7 sehari sebelumnya.
Harga minyak sedikit berubah
Harga minyak sedikit berubah di pagi hari jam Asia. Minyak mentah Brent diperdagangkan datar menjadi US$71,44 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada tepat di bawah garis datar untuk diperdagangkan pada US$69,24 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News