kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Mixed, Sebagian Indeks Melemah Pada Selasa (26/7) Pagi


Selasa, 26 Juli 2022 / 08:40 WIB
Bursa Asia Mixed, Sebagian Indeks Melemah Pada Selasa (26/7) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak variasi pada perdagangan Selasa (26/7) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak variasi  pada perdagangan Selasa (26/7) pagi, dengan mayoritas indeks melemah. Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 turun 99,02 poin atau 0,36% ke 27.600,96, Hang Seng naik 162,89 poin atau 0,78% ke 20.729,17.

Taiex turun 83,44 poin atau 056% ke 14.852,69, Kospi naik 10,44 poin atau 0,43% ke 2.413,99, ASX 200 naik 10,37 poin atau 0,15% ke 6.800,30, Straits Times naik 3,57 poin atau 0,14% ke 3.184,31 dan FTSE Malaysia turun 4,32 poin atau 0,29% ke 1.464,80.

Mengutip Bloomberg, pergerakan saham Asia terhambat oleh kewaspadaan jelang kenaikan suku bunga The Fed dan rilis laporan keuangan emiten.

Baca Juga: Bursa Asia Mixed, Mayoritas Indeks Melemah Pada Perdagangan Senin (25/7) Pagi

Indeks di Jepang dan Korea Selatan turun, sementara saham di Australia naik moderat.

Di Asia, para trader juga mengevaluasi langkah raksasa e-commerce China Alibaba Group Ltd unuk mencatatkan sahamnya di Hong Kong, yang memungkinkan sahamnya untuk diakses oleh investor China daratan.

Pergerakan pasar tak hanya dipengaruhi oleh sinyal The Fed tetapi juga laporan kinerja dari perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Alphabet. 

Risik lainnya termasuk gangguan pasokan gas Eropa dari Rusia, serta pembatasan Covid-19 di China.

Katerina Simonetti, penasihat Morgan Stanley Private Wealth Management menagtakan, serangkaian risiko mengekspos kerentanan rebound saham global dari posisi terendahnya.

Baca Juga: Mengukur Daya Tahan Bursa Saham di tengah Sentimen Global dan Kebijakan Suku Bunga

"Ini kemungkinan besar adalah reli pasar bearish dan ada risiko signifikan yang masih dihadapi pasar," jelasnya seperti dikutip dari Bloomberg.

"Kita mungkin akan melihat banyak ketidakstabilan dan berpotensi penurunan lebih lanjut di pasar sebelum akhir tahun." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×