CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Bursa Asia merah, indeks Shanghai anjlok lebih dari 8%


Senin, 03 Februari 2020 / 08:42 WIB
Bursa Asia merah, indeks Shanghai anjlok lebih dari 8%
ILUSTRASI. Indeks Shanghai langsung terjun 8,6% setelah libur panjang dan menyentuh level terendah sejak Februari 2019.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia masih melemah di awal bulan Februari ini. Senin (3/2) pukul 8,.28 WIB, indeks Nikkei 225 melorot 1,43% ke 22.871. Indeks Hang SEng terkoreksi 0,47% ke 26.189.

Indeks Taiex anjlok 2,47%^ke 11.212. Kospi turun 1,57% ke 2.085. Sedangkan Straits Times turun 0,75% ke 3.130 dan FTSE Malaysia turun 0,76% ke 1.519.

Indeks Shanghai langsung terjun 8,6% setelah libur panjang sejak 24 Januari lalu. Shanghai Composite menyentuh level terendah sejak Februari 2019. Hingga saat ini, sebanyak 361 orang meninggal di China akibat virus corona.

Baca Juga: Rupiah melemah ke Rp 13.696 per dolar AS sebelum pengumuman inflasi

Untuk menangkal kepanikan, bank sentral China menyuntikkan 1,2 triliun yuan atau US$ 173,8 miliar likuiditas ke pasar lewat operasi reverse repo pada hari ini. Pemerintah China juga mengatakan akan membantu korporasi yang memproduksi barang-barang vital untuk melanjutkan operasional secepat mungkin.

"Intervensi awal ini ditujukan untuk mengangkat keyakinan, tapi tampaknya belum cukup untuk menahan penurunan tajam di kuartal pertama," kata ekonom Citi dalam catatan yang dikutip Reuters.

Baca Juga: IHSG berpotensi naik, ini saham-saham rekomendasi Binaartha Sekuritas

Citi mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerja belum akan masuk hingga 9 Februari. Alhasil, penurunan produksi akan lebih besar daripada ekspektasi hingga data aktivitas pabrik pun tertekan. Ini belum lagi ditambah penurunan akibat penyebaran virus corona.

Citi menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini menjadi 5,5% dari sebelumnya 5,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×