kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia menguat ditopang harapan kebijakan stimulus China


Senin, 08 April 2019 / 08:40 WIB
Bursa Asia menguat ditopang harapan kebijakan stimulus China


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia dibuka menguat di awal perdagangan pekan ini. Pukul 08.30 WIB, indeks Nikkei 225 naik 1,50 poin atau 0,01% ke 21.807,17, Taiwan Taiex naik 81,03 poin atau 0,79% ke 10,790,47, Hang Seng naik 196,45 poin atau 0,71% ke 30.150,99. Sementara indeks ASX 200 naik 32,74 poin atau 0,53% e 6.214, Kospi naik 2,30 poin atau 0,09% ke 2.211,64 dan FTSE Malaysia naik 1,01 poin atau 0,06% ke 1.642,82.

Kenaikan saham-saham di Asia ditopang oleh harapan lebih banyaknya stimulus kebijakan di China dan investor menyambut rebound data ketenagakerjaan Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, dalam sebuah dokumen yang diterbitkan di situs resmi pemerintah pada Minggu malam, China menyatakan akan meningkatkan kebijakan pemotongan target untuk rasio cadangan wajib bank guna mendorong pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, di Amerika Serikat, investor menanti risalah pertemuan The Fed yang akan dirilis hari Rabu.

"Pasar akan melihat seberapa dovish FOMC,"ujar analis TD Securities dalam risetnya.

"Kami menempatkan peluang yang sangat rendah tetapi tidak nol pada diskusi penurunan suku bunga, sebaliknya kenaikan suku bunga masih ada dalam pandangan bagi sebagian besar pejabat The Fed."

Di sisi lain, ada keluhan besar secara global pada Jumat lalu ketika laporan data ketenagakerjaan AS menunjukkan kenaikan 196.000 pekerjaan pada Maret, sementara pertumbuhan upah tahunan melambat menjadi 3,2%.

"Data ini meredakan ketakutan sisi bawah dan sisi atas,"ujar Alan Ruskin, Kepala global stategi G10 FX Deutsche Bank.

"Ketakutan akan pelemahan pertumbuhan ekonomi berkurang. Sisi baiknya, data upah tidak menunjukkan percepatan lebih lanjut yang akan mengancam inflasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×