Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia dibuka menguat pada awal perdagangan pekan ini. Senin (19/10) pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 251,06 poin atau 1,07% ke 23.655,19, Taiex naik 78,51 poin atau 0,61% ke 12.827,40, Kospi naik 16,92 poin atau 0,72% ke 2.358,24, ASX 200 naik 65,21 poin atau 1,06% ke 6.239,50, Straits Times naik 11,82 poin aau 0,45% ke 1.544,56, FTSE Malaysia naik 2,56 poin atau 0,17% ke 1.506,40.
Penguatan bursa Asia ditopang oleh harapan paket stimulus fiskal AS yang akan disetujui sebelum pemilihan AS bulan depan dan ekspektasi vaksin virus corona pada akhir tahun,
Mengutip Reuters, Senin (19/10), pembuat obat Pfizer Inc mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka dapat menyiapkan vaksin virus corona di Amerika Serikat pada akhir tahun ini.
Di sisi lain, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan pada hari Minggu bahwa dia optimistis undang-undang tentang paket bantuan virus corona yang luas dapat didorong sebelum pemilihan.
Baca Juga: Kasus corona Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, ini efeknya ke pergerakan IHSG
Tetapi analis mengatakan, dengan mitra negosiasinya, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, di Timur Tengah hingga Selasa, kerangka waktu seperti itu tampaknya terlalu optimistis.
Investor juga khawatir dengan meningkatnya kasus virus corona untuk membantu mengekang penyebaran penyakit.
Kasus virus corona global meningkat lebih dari 400.000 untuk pertama kalinya pada Jumat malam, rekor peningkatan satu hari karena banyak Eropa memberlakukan pembatasan baru untuk mencegah penyebaran wabah.
Kini investor tengah menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga China, produksi bulanan dan penjualan ritel yang akan dirilis hari ini.
"Pertumbuhan China telah bangkit kembali dengan baik dari penurunan awal Covid-19 dan data ini akan menjadi kunci untuk mengidentifikasi bagaimana ekonomi telah berkembang," kata Steven Dooley, kepala strategi di Western Union Business Solutions seperti dikutip Reuters.
Selanjutnya: Bursa Asia menguat sebagian meski dibayangi lockdown gelombang kedua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News