kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa Asia mengekor rebound Wall Street


Selasa, 13 September 2016 / 08:32 WIB
Bursa Asia mengekor rebound Wall Street


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Bursa Asia dibuka positif pada transaksi perdagangan hari ini (13/9). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.06 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% menjadi 138,37.

Pergerakan positif bursa regional menyusul rebound yang terjadi di bursa AS. Sekadar mengingatkan, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan kenaikan 1,5%.

Sementara, berdasarkan data CNBC, indeks Topix naik 0,5% dan indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,66%. Sedangkan indeks ASX 200 Australia naik 1% setelah anjlok 2,24% pada transaksi Senin kemarin.

Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,84%.

Kenaikan bursa Asia terkerek pernyataan dovish dari salah seorang petinggi The Federal Reserve, yakni Lael Brainard, yang notabene memiliki hak suara dalam The Fed.

Dalam pidato yang disampaikan Senin (12/9) kemarin, Brainard mengatakan, meski perekonomian AS terus bergerak ke sisi positif, namun akan lebih bijaksana jika bank sentral terus memperlonggar kebijakan moneter.

Di tengah kecemasan yang dirasakan market mengenai kenaikan suku bunga AS, Brainard malah mengungkapkan pernyataan yang lebih hati-hati. Brainard masih tetap mencemaskan mengenai dampak masalah yang dihadapi global terhadap ekonomi AS.

Secara spesifik, Brainard menyebut perekonomian emerging market dan China sebagai kecemasannya.

"Saya menilai, ada sedikit rasa lega yang dirasakan market seiring pernyataan dovish salah seorang anggota The Fed. Apalagi belakangan, muncul kecemasan di market mengenai efektivitas kebijakan bank sentral," jelas Anna Rathbun, director of research for CBIZ Retirement Plan Services.

Pasca pernyataan Brainard, kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada pertemuan The Fed selanjutnya langsung anjlok. Para trader kini hanya mengantisipasi 15% kemungkinan kenaikan suku bunga, turun dari sebelumnya 21% sebelum pidato dan 30% pada Jumat lalu.

Namun, probabilita kenaikan suku bunga pada akhir tahun nanti malah mendaki dari 57,7% menjadi 59,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×