Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bursa saham Asia memperpanjang penguatannya didukung oleh saham berbasis komoditas, Selasa (7/6). Pasca Gubernur Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen mengisyaratkan perekonomian Amerika Serikat (AS) cukup untuk menahan kenaikan suku bunga secara bertahap.
Indeks MSCI Asia Pacific naik untuk hari ketiga, maju 1% ke level 131,22 pada 16:40 waktu Hong Kong. "Tampaknya mungkin bahwa kita akan mendapatkan paling banyak satu kenaikan suku bunga tahun ini dan itu positif untuk ekuitas dan komoditas,” kata Ric Spooner, kepala analis CMC Markets.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS), Senin (6/6) naik ke level tertinggi dalam kurun tujuh bulan disulut kecemasan investor terhadap kekuatan ekonomi AS mereda pasca pidato Yellen.
Yellen mengatakan positif ekonomi AS lebih besar daripada negatif,dan menegaskan kembali sebuah prospek bertahap kenaikan suku bunga. Tapi, dalam pidatonya, Yellen tak memberikan sinyal kapan kenaikan suku bunga akan dilakukan.
Probabilitas kenaikan suku bunga pada Juli turun menjadi 21% dari sebelumnya 27% setelah pidato Yellen. Kemungkinan kenaikan pada September naik sedikit menjadi 42%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6% setelah yen tergelincir 1% terhadap dollar pada Senin. Saham Tokyo telah bergerak seiring dengan yen. Mata uang Jepang melonjak Jumat setelah laporan pekerjaan Amerika melemah ke level terburuk sejak 2010.
Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,2 %. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,3 % sementara indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 % karena kedua pasar dibuka kembali setelah liburan kemarin. Indeks Taiex Taiwan naik 1 %. Indeks Straits Times Singapura naik 0,7 %. India S & P BSE Sensex naik 1,1 % ke level tertinggi sejak Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News