kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Senin Pagi (16/10)


Senin, 16 Oktober 2023 / 08:21 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Perdagangan Senin Pagi (16/10)
ILUSTRASI. Mayoritas Bursa Asia melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/10).(Photo by Yoshio Tsunoda/AFLO)


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Bursa Asia melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/10). Pukul 08.15 WIB, indeks Nikkei 225 turun 548,69 poin atau 1,76% ke 31.652,17, Kospi turun 10,80 poin atau 0,47% ke 2.444,59, ASX 200 turun 11,43 poin atau 0,16% ke 7.039,60, Straits Times turun 10,60 poin atau 0,34% ke 3.175 dan FTSE Malaysia naik 1,98 poin atau 0,14% ke 1.445,79.

Bursa Asia melemah dipicu oleh turunnya saham yang terkait dengan chip dan semikonduktor, setelah aksi jual di bursa AS pada akhir pekan lalu. 

Mengutip laporan Bloomberg, pemerintahan Biden akan memperketat langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi aksi China terhadap semikonduktor canggih dan peralatan pembuatan chip.

Baca Juga: Saham Asia Tumbang, Data Inflasi AS Menghidupkan Kembali Potensi Kenaikan Suku Bunga

Amerika Serikat akan menambahkan perusahaan-perusahaan perancang chip asal China ke dalam daftar pembatasan perdagangan. Sehingga memaksa produsen luar negeri untuk mendapatkan lisensi AS untuk memenuhi pesanan dari perusahaan-perusahaan tersebut, menurut sumber Bloomberg.

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah juga masih membayangi pergerakan pasar saham baik regional maupun global.

Bloomberg Economics memaparkan, perang di Timur Tengah yang lebih luas membuka kembali peluang ekonomi dunia memasuki resesi. Ini menambah kekhawatiran investor mengenai apakah Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunganya dan bagaimana Kongres AS yang tidak memiliki kendali dapat mencegah shutdown pemerintahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×