Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia mencatatkan kenaikan tertinggi dalam sepekan terakhir pada awal transaksi perdagangan hari ini (19/10). Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1%. Pada sesi sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini melaju 0,9%.
Sementara itu, berdasarkan data CNBC, indeks Nikkei 225 Stock Average turun tipis 0,01% menjadi 16.962,37. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1% menjadi 2.038,38.
Bursa Asia disokong oleh pergerakan positif indeks Australia yang pagi ini naik 0,33%. Seluruh sektor melaju, di mana sektor energi tercatat naik 0,39%. Sedangkan sektor finansial mencatatkan kenaikan 0,3%.
Pergerakan positif bursa Asia terjadi menjelang dirilisnya data ekonomi China. Sekadar informasi, China akan segera merilis data pertumbuhan ekonomi, penjualan ritel, dan produksi manufaktur.
Sentimen lain yang mempengaruhi bursa Asia adalah pergerakan dollar AS, di mana indeks dollar berada di level terendah dalam sepekan terakhir.
Tak hanya itu, kemungkinan The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini mengalami penurunan sekitar 3%. Hal ini terjadi setelah data menunjukkan indeks harga konsumen -tak termasuk pangan dan bahan bakar- mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dari prediksi.
"Market sudah mempelajari bahwa stabilnya inflasi AS akan menyebabkan the Fed mempertahankan kebijakan moneter saat ini meski banyak yang memprediksi bank sentral AS itu akan mengerek suku bunganya pada Desember mendatang," demikian penjelasan Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney seperti yang dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News