kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia mayoritas menguat, bursa saham Jepang dan Australia berada di zona merah


Rabu, 05 Agustus 2020 / 08:37 WIB
Bursa Asia mayoritas menguat, bursa saham Jepang dan Australia berada di zona merah
ILUSTRASI. Mayoritas bursa Asia dibuka menguat


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka bervariasi dengan mayoritas berada di zona hijau pada awal perdagangan hari ini. Sentimen utama pergerakan bursa Asia datang dari sisi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang juga mixed.  

Rabu (5/8) pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun 188,93 poin atau 0,84% ke 22.384,73, indeks Hang Seng malah naik 82,76 atau 0,33% ke 25.029,39. Serupa, indeks Taiex naik 95,25 poin atau 0,75% ke 12.805,20.

Setali tiga uang, Kospi juga naik 18,03 poin atau 0,79% ke 2.298,00. Sedangkan Indeks ASX 200 turun 59,375 poin atau 0,98% ke 5.978,20. Sementara itu, Straits Times naik 9,40 poin atau 0,37% ke 2.525,10 dan FTSE Malaysia naik 0,13 poin atau 0,01% ke 1.576,07.

Penguatan pada mayoritas bursa saham di Asia berkat penutupan tiga indeks utama Wall Street pada perdagangan Selasa (4/8). Namun, secara umum, perdagangan di bursa saham AS tersebut cenderung bergelombang karena garapan memuncak terhadap stimulus tambahan. 

Baca Juga: Wall Street kembali melaju ditopang saham Apple dan penantian stimulus baru

Sebelumnya Gedung Putih mengatakan, bakal terus bekerja dan mengupayakan adanya kesepakatan antara pemerintah dan parlemen di akhir pekan ini. Namun Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menegaskan, stimulus baru tidak akan mencapai US$ 3,4 triliun, seperti yang diinginkan para pemimpin dari Partai Demokrat. 

Parlemen AS juga sudah melewatkan tenggat waktu untuk memperpanjang kenaikan pembayaran pengangguran sebesar US$ 600 per minggu. 

"pengeluaran konsumen AS macet pada bulan Juli dengan membayarkan pengangguran ekstra. Nah, tanpa pembayaran tambahan, pengeluaran konsumen AS dapat jatuh di bulan Agustus," kata ekonomi Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan. 

Selain itu, peluang bursa saham berada di zona merah terbuka setelah emas mencetak rekor baru. Seperti diketahui, harga emas termbus ke level US$ 2.000 per ons troi, yang menandakan investor kini lebih banyak beralih ke aset lindung nilai ketimbang aset berisiko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×