kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.978.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.510   18,00   0,11%
  • IDX 7.700   -130,30   -1,66%
  • KOMPAS100 1.074   -14,95   -1,37%
  • LQ45 785   -11,86   -1,49%
  • ISSI 261   -3,83   -1,45%
  • IDX30 407   -6,79   -1,64%
  • IDXHIDIV20 473   -7,76   -1,61%
  • IDX80 119   -1,64   -1,36%
  • IDXV30 128   -1,29   -1,00%
  • IDXQ30 131   -2,34   -1,75%

Bursa Asia Lesu Senin (1/9) Pagi, Sentimen PMI China hingga Ketegangan Tarif AS


Senin, 01 September 2025 / 08:10 WIB
Bursa Asia Lesu Senin (1/9) Pagi, Sentimen PMI China hingga Ketegangan Tarif AS
ILUSTRASI. A man looks at an electronic board displaying sector performances related to Nikkei index outside a brokerage in Tokyo, Japan, May 13, 2025. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Mayoritas bursa Asia–Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin (1/9/2025), seiring investor mencerna putusan pengadilan banding Amerika Serikat (AS) yang menyatakan sebagian besar kebijakan tarif “resiprokal” Presiden Donald Trump ilegal.

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di posisi 25.319, lebih tinggi dibanding penutupan terakhir HSI di level 25.077,62.

Baca Juga: Cermati Saham Net Buy dan Net Sell Terbesar Asing di Pekan Terakhir Agustus 2025

Di kawasan lainnya, Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,92% sementara Topix relatif datar.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,85% dan Kosdaq merosot 0,74%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,17%.

Pengadilan Banding Federal Circuit pada Jumat lalu memutuskan bahwa Trump telah melampaui kewenangannya sebagai presiden ketika memberlakukan tarif terhadap hampir seluruh negara di dunia dalam pengumuman “liberation day” pada 2 April lalu.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati perkembangan hubungan India dan China. Dalam pertemuan dua hari Shanghai Cooperation Organization (SCO), kedua negara menyepakati diri sebagai mitra pembangunan, bukan rival.

Baca Juga: Pasar Saham Beroperasi Normal (1/9), Analis Peringatkan Kemungkinan Panic Selling

Presiden China Xi Jinping dijadwalkan menyampaikan pidato dalam pertemuan tersebut.

Di China, pergerakan saham Alibaba menjadi sorotan setelah harga sahamnya melonjak hampir 13% di Wall Street pada Jumat pekan lalu berkat capaian laba kuartal Juni yang lebih baik dari perkiraan.

Sementara itu, data manufaktur resmi China untuk Agustus menunjukkan indeks PMI berada di 49,4, naik tipis dari 49,3 bulan sebelumnya, meski masih berada di bawah level ekspansi.

Dari Wall Street, bursa AS ditutup melemah pada Jumat (29/8) setelah data terbaru menunjukkan inflasi masih menjadi risiko menjelang bulan baru.

Baca Juga: PMI Manufaktur Korea Selatan Kontraksi 7 Bulan Beruntun Tertekan Tarif AS

Indeks S&P 500 turun 0,64% ke level 6.460,26, meski mencatatkan bulan keempat berturut-turut dalam tren positif.

Nasdaq Composite terkoreksi 1,15% ke 21.455,55, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 0,20% atau 92,02 poin ke posisi 45.544,88.

Pasar saham AS sendiri tutup pada Senin (1/9) karena libur nasional Labor Day.

Selanjutnya: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (1/9) Sama-Sama Stagnan

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Senin (1/9) Sama-Sama Stagnan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×