Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia jatuh, menghapus keuntungan sebelumnya dan menuju penutupan terendah dalam lebih dari tiga tahun. Dipicu tergelincirnya saham barang konsumsi dan energi pasca data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan kuartalan terendah sejak 2009.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5 % 118,34 pada 11:09 di Hong Kong, Selasa (19/1) setelah naik sebanyak 0,4 %. Indeks itu sedang menuju penutupan terendah sejak September 2012 dan telah kehilangan 10 % pada 2016 karena kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global.
Produksi industri China, penjualan ritel dan investasi aset tetap semua melambat di akhir tahun, sementara produk domestik bruto diperluas 6,8 % pada kuartal keempat, laju terlemah sejak 2009 resesi global.
"Akan ada benjolan di sepanjang jalan untuk menyeimbangkan perekonomian China. Sampai China berhasil menstabilkan mata uangnya, investor akan tetap dikesampingkan,” kata Tony Chu, money manager RS Investment Management.
Indeks acuan ini telah jatuh ke bear market pekan lalu seiring memudarnya keyakinan terhadap pemerintah dapat mengelola transisi negara itu ke model pertumbuhan baru dan untuk mata uang lebih bebas diperdagangkan, sementara imbal hasil obligasi pemerintah mundur ke rekor rendah.
Reuters melaporkan Xiao Gang, kepala regulator sekuritas China, menawarkan untuk mengundurkan diri pekan lalu. Namun sejauh ini tidak jelas apakah pemerintah telah menerima tawarannya.
Di sisi lain, perdagangan sesi pertama ini tercatat Indeks Taiex Taiwan dan Indeks Straits Times Singapura baik tergelincir 0,3 %. Indeks Topix Jepang turun 0,8 % , setelah naik sebanyak 0,5 % . Indeks Nikkei 225 Stock Average kehilangan 0,7 %.
Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,3 % . Keduanya turun sekitar 19 % dari level tertinggi 2.015, mendekati level 20 % yang akan mengirim mereka ke bear market. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 %.
Indeks Shanghai Composite naik 0,3 % , pengupas keuntungan sebelumnya sebanyak 0,7 % . Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,5 %. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,4 %
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News