kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.321   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.416   17,75   0,24%
  • KOMPAS100 1.043   -2,08   -0,20%
  • LQ45 788   -0,44   -0,06%
  • ISSI 247   -0,53   -0,21%
  • IDX30 409   0,15   0,04%
  • IDXHIDIV20 469   2,28   0,49%
  • IDX80 118   -0,26   -0,22%
  • IDXV30 119   0,02   0,02%
  • IDXQ30 130   0,25   0,19%

Bursa Asia enggan bergerak di transaksi pagi


Kamis, 28 Desember 2017 / 08:52 WIB
Bursa Asia enggan bergerak di transaksi pagi


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pasar saham Asia tak banyak mengalami perubahan pada transaksi perdagangan Kamis (28/12), pasca lonjakan harga minyak dan tembaga. Di Wall Street, tiga indeks utama hanya mencatatkan kenaikan tipis.

Data CNBC menunjukkan, indek Nikkei 225 Stock Average naik tipis 0,04% menjadi 22.920,96. Sektor energi yang pada sesi sebelumnya mencatatkan kenaikan, akhirnya menyerah. Sedangkan saham-saham otomotif dan finansial tampak tertekan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,39% didorong oleh lompatan saham-saham teknologi bluechip. Sebut saja saham Samsung Electronics yang naik 1,5%.

Sedangkan di Sydney, indeks S&P/ASX 200 naik 0,04%. Kenaikan saham-saham produsen emas tak banyak berpengaruh karena penurunan saham-saham utility dan real estate investment trust.

Mengingatkan saja, Bursa AS ditutup di zona positif pada transaksi Rabu (28/12). Menghimpun data dari CNBC, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average tercatat naik 0,11% menjadi 24.774,30. Saham McDonald's dan Caterpillar menjadi kontributor utama kenaikan. Sedangkan Goldman Sachs memberikan dampak negatif kepada indeks.  

Kenaikan juga dialami oleh indeks S&P 500 sebesar 0,08% menjadi 2.682,62. Sektor utility dan real estate investment trust memimpin kenaikan tujuh sektor. Sedangkan sektor energi turun 0,3% dan menjadi sektor dengan penurunan terbesar.

Penurunan sektor energi dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak dunia yang ditutup dengan penurunan 33 sen menjadi US$ 59,64 per barel. Padahal, pada Selasa, harga minyak sempat menyentuh US$ 60 per barel untuk kali pertama dalam 2,5 tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×