kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia dibayangi peringatan IMF akan prospek ekonomi global


Rabu, 17 Juni 2020 / 08:20 WIB
Bursa Asia dibayangi peringatan IMF akan prospek ekonomi global
ILUSTRASI. Passersby wearing protective face masks following an outbreak of the coronavirus disease (COVID-19) are reflected on a screen displaying stock prices outside a brokerage in Tokyo, Japan, March 17, 2020. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia sedikit berubah mengawali perdagangan Rabu (17/6) pagi. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan ekonomi global diperkirakan akan kontraksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya.

Melansir CNBC pukul 07.40 WIB, Nikkei 225 Jepang turun 0,77% pada awal perdagangan dana ndeks Topix turun 0,4%.

Data ekspor Jepang anjlok 28,3% (yoy) pada Mei, menurut statistik perdagangan sementara yang dirilis Rabu oleh Kementerian Keuangan negara itu.

Di Korea Selatan, Kospi berdiri di sekitar garis datar. Sementara itu, S & P / ASX 200 di Australia naik 0,3%

Baca Juga: Wall Street Masih Menguat, Ditopang Stimulus The Fed Hingga Penjualan Ritel

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan naik 0,07%.

Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan dalam sebuah posting blog pada hari Selasa bahwa "Pembaruan Outlook Ekonomi Dunia Juni yang akan datang diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan negatif yang lebih buruk dari perkiraan sebelumnya."

IMF juga mengatakan krisis saat ini, yang dijuluki Great Lockdown, adalah "tidak seperti apa pun yang dunia pernah lihat sebelumnya."

Sejumlah negara mengeluarkan kebijakan lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona (Covid-19). Dampaknya, sebagian perekonomian terhenti.

Baca Juga: Wall Street kembali berseri seiring tanda-tanda pemulihan ekonomi

Kini, banyak negara yang mulai melonggarkan lockdown di tengah ancaman potensi gelombang kedua Covid-19.

Sementara itu, hasil uji coba yang diumumkan pada hari Selasa menunjukkan deksametason - obat untuk penyakit jantung korona – bisa mengurangi kematian Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit hingga sepertiga.

Secara global, lebih dari 8 juta orang telah terinfeksi oleh virus dan sudah 438.171 meninggal, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×