kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bursa Asia cerah, IHSG pun sumringah


Rabu, 13 Januari 2016 / 09:37 WIB
Bursa Asia cerah, IHSG pun sumringah


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka sumringah pada transaksi hari ini (13/1). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.29 WIB, indeks tercatat melaju 0,78% menjadi 4.547,58.

Saham-saham yang bertengger di jajaran top gainers pagi ini di antaranya: PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) naik 22,45% menjadi Rp 3.000, PT Argha Karya Prima Industri Tbk (AKPI) naik 9,52% menjadi Rp 1.150, dan PT Citra Marga Nusapala Persada Tbk (CMNP) naik 7,77% menjadi Rp 2.150.

Sementara, di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON) turun 9,59% menjadi Rp 660, PT Steady Safe Tbk (SAFE) turun 9,52% menjadi Rp 76, dan PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) turun 8,9% menjadi Rp 665.

Sedangkan secara sektoral, tak ada satu pun sektor yang tertekan. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain: sektor infrastruktur naik 1,91%, sektor konstruksi naik 0,85%, dan sektor industri dasar naik 0,78%.

Pergerakan IHSG pagi ini sejalan dengan bursa regional. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.32 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melompat 1,2%. Sementara, indeks Topix Jepang melonjak 2,1%, mencatatkan kenaikan terbaik sejak 16 Desember lalu.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,6%, indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1%.

"Kami melihat stabilitas pada perekonomian AS dan market lain. Namun, sentimen yang ada akan sangat tergantung pada apa yang terjadi di China, khususnya yang berkaitan dengan mata uang mereka dan data ekonomi," jelas James Lindsay, fund manager Nikko Asset Management Co.

Dia menambahkan, jika yuan masih terus melemah, hal itu akan berdampak besar bagi mata uang global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×