kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Perdagangan Senin (6/2) Pagi


Senin, 06 Februari 2023 / 08:32 WIB
Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Perdagangan Senin (6/2) Pagi
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak bervariasi (mixed) dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan Senin (6/2) pagiREUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak bervariasi (mixed) dengan mayoritas indeks melemah pada perdagangan Senin (6/2) pagi. Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 naik 238,83 poin atau 0,87% ke 27.748,71, Hang Seng turun 311,30 poin atau 1,44% ke 21.349,17.

Taiex turun 120,25 poin atau 0,82% ke 15.477,67, Kospi turun 20,46 poin ata 0,82% ke 2.459,39, ASX 200 turun 10,61 poin atau 0,15% ke 7,546,70, Staits Times turun 3,97 poin atau 0,12% ke 3.381,47 dan FTSE Malaysia naik 0,67 poin ata 0,05% ke 1.490,47.

Mayoritas indeks di Asia melemah setelah serangkaian data ekonomi yang dirilis Amerika Serikat menunjukkan sikap optimsitis, dan mengurangi risiko global. Di sisi lain, data ini mengisyaratkan kenaikan suku bunga akan berlanjut dan bertahan lebih lama.

Baca Juga: Tuntaskan Buyback Rp 3 T, BRI Bakal Lakukan Pembelian Kembali Saham Rp 1,5 T

Indeks Nikkei menguat ditopang oleh harapan Bank of Japan akan menjaga kebijakan ultra longgarnya. 

Sementara itu, di AS, sejumlah pejabat The Fed akan berbicara pekan ini, dipimpin oleh Gubernur The Fed Jerome Powell pada Selasa, dan nadanya diperkirakan akan hawkish. 

Bruce Kasman, kepala peneliti ekonomi JPMorgan mencatat, survei baru-baru ini tentang manufaktur secara global juga menunjukkan peningkatan pada Januari.

"Data tersebut secara meyakinkan menenangkan narasi resesi jangka pendek," jelasnya dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

"Tampaknya momentum pertumbuhan yang mendasari tidak secara material melewati pergantian yang gaduh dan ekspansi AS tetap kokoh." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×