kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bursa AS naik, menanti kelanjutan pajak korporasi


Selasa, 21 November 2017 / 05:30 WIB
Bursa AS naik, menanti kelanjutan pajak korporasi


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menanjak di awal pekan seiring aksi tunggu pasar atas kelanjutan reformasi pajak. Dow Jones Industrial Average menguat 72 poin ke 23.430,33. Indeks S&P 500 menguat 0,1% ke 2.582,14. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,1% ke 6.790,71.

Kenaikan saham IBM dan Verizon menjadi pendorong indeks Dow Jones. Sedangkan di S&P, sektor telekomunikasi menjadi penopang lajunya. Dua saham dengan kenaikan tertinggi misalnya, Delphi Automotive yang menguat 3,4% dan General Motor dengan kenaikan harga 2,3%.

Meski ada potensi penundaan, sinyal reformasi pajak korporasi tetap kuat. Sentimen reformasi pajak selama ini mendorong S&P 500 melonjak lebih dari 15% sejak awal tahun.

Ed Yardeni, president dan chief investment strategist Yardani Research mengatakan, kemungkinan besar, reformasi pajak ini akan sukses. "Perusahaan-perusahaa besar tidak akan terlalu diuntungkan karena mereka sudah mengatur agar bisa membayar pajak efektif lebih rendah selama bertahun-tahun. Tapi, perusahaan-perusahaan kecil akan sangat diuntungkan," kata dia kepada CNBC.

John Stoltzfus, chief investment strategist Oppenheimer Asset Management mengatakan, koreksi bursa saham beberapa waktu lalu merupakan efek musiman, terutama akibat profit taking, rotasi portofolio, serta rebalancing. "Meski banyak pelaku pasar skeptis dan mencoba mencari pelemahan di awal November serta mengaitkannya dengan kebijakan pemerintah, penurunan yang lalu adalah akibat rutinitas pasar," kata dia dalam catatan yang dikutip CNBC.

Menjelang akhir tahun, pasar saham AS kemungkinan akan lebih sepi daripada biasanya. Volume transaksi akan berkurang. "Alhasil, algoritma akan lebih berdampak pada pasar jika misalnya faktor geopolitik dan reformasi pajak muncul di pemberitaan dan menyita perhatian pasar," kata Quincy Krosby, chief market strategist Prudential Financial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×