Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Keputusan the Federal Reserve untuk menggelontorkan stimulus dengan total nilai US$ 900 miliar masih mendongkrak bursa AS dan global. Asal tahu saja, MSCI World Index meroket ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir kemarin.
Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks MSCI World melesat 2,4%. Sementara itu, Standard & Poor's 500 Index naik 1,9% menjadi 1.221,06, yang merupakan level paling tinggi sejak September 2008. Saham-saham perbankan mencatatkan kenaikan seiring dengan spekulasi kalau mereka akan diperbolehkan untuk menaikkan dividen.
Sementara, posisi dollar melemah dan yield surat utang negara menyentuh rekor paling rendah. Dollar Index turun 0,8% ke level terendah dalam 11 bulan. Kondisi itu juga disokong oleh S&P dan GSCI Commodities Index yang meroket 2,3% seiring melonjaknya harga emas menembus rekor baru.
"Ini namanya sentimen pijakan Bernanke. The Fed menginginkan ada pijakan di tengah buruknya pasar tenaga kerja dan harga sejumlah aset berharga. Kita dapat melihat hal itu terefleksi di pasar saham dan komoditas. Aset-aset berisiko sangat menarik secara global," papar Stephen Wood, chief market strategist Russell Investment.
Sekadar mengingatkan, The Fed siap menggelontorkan dana US$ 600 miliar untuk memborong obligasi pemerintah dari tangan bank atau institusi keuangan lain hingga akhir kuartal II 2011 atau akhir Juni 2011. Artinya, nilai pembelian obligasi per bulan bisa mencapai US$ 75 miliar.
Selain itu, the Fed juga menugaskan Fed New York untuk menginvestasikan kembali (reinvest) dana pembayaran obligasi yang sebelumnya mereka pegang. Mereka memperkirakan, hingga akhir Juni 2011, nilai dana yang akan dinvestasikan kembali itu mencapai US$ 250 miliar hingga US$ 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News