Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat melonjak, dengan penguatan terbaik kedua indeks Standard & Poor 500 tahun ini, setelah reli di jam terakhir di pasar saham China memimpin ekuitas global ke level yang lebih tinggi.
Indeks S & P 500 melonjak 2,5 % ke level 1,969.28 pada pukul 04:00 sore waktu New York, setelah saham iniĀ mengalami penurunan mingguan terbesar kedua tahun ini. Semua industri utama dalam indeks S & P 500 10 naik setidaknya 1,3 % pada hari Selasa, dengan perusahaan industri, bahan baku, kesehatan dan teknologi meraih gain tertinggi, naik lebih dari 2,4 %.
Ekuitas di seluruh dunia mengalami kenaikan hari ini, yang dipimpin oleh China. Reli yang terjadi di jam terakhir perdagangan China mengikuti pola yang baru-baru ini memberi kesan akan intervensi negara untuk menopang ekuitas nasional.
Saham AS telah berubah lebih tidak stabil dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi China akan membebani pertumbuhan global, sementara investor bertaruh Federal Reserve berada di jalur tahun ini untuk kenaikan suku bunga pertama sejak 2006.
Indeks S & P 500 berfluktuasi rata-rata 2 % dalam sehari selama lebih dari dua minggu sampai hari Jumat lalu, sementara sebelum 20 Agustus, 2015 rata-rata adalah sekitar 0,6 %. Di 10 hari dari 13 hari terakhir, benchmark ini ditutup dengan kepindahan minimal 1,3 %. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange memposting 11 sesi berturut-turut di atas level 25, level yang sebelum Agustus menyentuh hanya lima hari sejak 2011.
Investor tetap yakin the Fed akan menaikkan biaya pinjaman tahun ini, bahkan saat mereka memangkas taruhan mengenai pembuat kebijakan memutuskan untuk melakukannya pada pertemuan minggu depan. Pedagang mengkalkulasi kemungkinan 30 % bank sentral akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini, turun dari kemungkinan 48 % sebelumnya sebelum devaluasi mata uang China pada Agustus 11. Peluang untuk kenaikan pada pertemuan Desember yakni 59 %, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News