Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bagi Anda yang ingin segera mengoleksi saham PT Prime Petroservices, sebaiknya segera bersiap. Sebab, meskipun saat ini kondisi bursa Indonesia masih anjlok mengikuti keadaan perekonomian global, namun hal itu tidak menghalangi niat Prime Petroservices untuk segera meluncur di lantai bursa.
Direktur PT Madani Securities Ahmad Badrun yang bertindak sebagai penjamin emisi Petroservices bilang, perusahaan tersebut berencana melakukan pencatatan saham perdana di papan Bursa Efek Indonesia atau listing pada 16 Oktober 2008 mendatang. Apalagi saat ini perusahaan penyedia fasilitas dan jasa penunjang energi itu sudah memperoleh pernyataan efektif pada akhir bulan lalu.
Nantinya, Petroservices akan melepas sekitar 30 % saham yang dimilikinya atau setara dengan 1,782 miliar saham di harga Rp 205 per saham. Dengan demikian, target dana IPO (initial public offering) kali ini sebesar Rp 365,31 miliar. Catatan saja, selain menjual saham, Petroservices juga membagikan 1,425 miliar waran sebagai pemanis.
Ahmad menjelaskan, sebagian besar atau 90% dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk investasi baru. Sedangkan sisanya bakal diperuntukkan untuk modal kerja. Rinciannya yakni untuk membiayai pembangunan fasilitas distribusi gas alam cair (LNG) di Pagerungan, Madura, dan di Gilimanuk, Bali.
Prime Petroservices sendiri, lanjut Ahmad, sudah menetapkan masa penawaran yakni pada 8-10 Oktober 2008 yang kemungkinan besar akan dilakukan di Balai Kartini. Ahmad memprediksi, pada masa penawaran nanti, peminat saham dipastikan banyak datang dari investor asing. "Soalnya pada book building lalu, fixed allotment sudah mencapai 98%. Porsinya, 65% asing dan sisanya investor lokal. Nah, sepertinya pada masa penawaran nanti juga akan lebih banyak asing karena dalam kondisi pasar seperti ini biasanya investor lokal sulit masuk," ujarnya ketika dihubungi KONTAN hari ini (6/9).
Oleh karena itu, penjatahan saham IPO ini mengalami perubahan komposisi. Untuk investor asing, ada peningkatan jatah yang diberikan dari yang semula 65%, naik menjadi 80% atau sekitar 1,42 miliar saham. Itu artinya, terjadi pengurangan jatah untuk investor lokal menjadi 20% dari jatah semula sebesar 35%. Dari 20% tersebut, jatah untuk investor ritel melalui pooling hanya sebesar 2% atau sekitar 35,64 juta saham saja.
Ahmad mengatakan, kebanyakan investor asing yang berminat terhadap saham Petroservices berasal dari Asia. Salah satunya adalah Singapura. Sedangkan untuk investor lokal, kebanyakan diminati oleh institusi.
Meskipun kondisi bursa saat ini dapat membuat harga saham Petrosrvices jatuh, namun hal itu tak membuat perusahaan tersebut khawatir. "Sebab, kebanyakan peminat saham perdana adalah investasi untuk jangka panjang atau long term," tandasnya. Walhasil, Petroservices pun tak berencana untuk melakukan stabilisasi harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News