CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Bunga acuan naik dua kali, sumber pendanaan emiten bisa terancam


Minggu, 03 Juni 2018 / 21:04 WIB
Bunga acuan naik dua kali, sumber pendanaan emiten bisa terancam
ILUSTRASI. ILUSTRASI OPINI - Saat Pasar Saham dan Suku Bunga Menlonjak


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak dua kali di bulan Mei, bakal jadi tantangan bagi emiten yang akan melakukan refinancing tahun ini.

Akhir Mei lalu, BI mengumumkan kembali kenaikan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 4,75%. Langkah tersebut ditempuh untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah, yang sebelumnya sempat melemah ke level Rp 14.200 per dolar AS.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, dalam jangka pendek, sumber pendanaan emiten belum akan terpengaruh besar dari kenaikan BI 7DRRR. Hanya saja, untuk jangka menengah dampaknya akan mulai terasa.

"Dari pengumuman BI 7DRRR, baru akan berdampak ke pasar uang antar bank, nanti baru ke reverse rate, baru lending rate. Jadi ada time lag-nya," kata Aditya kepada Kontan.co.id, Kamis (31/5).

Dengan begitu, emiten akan terdampak dari sisi pendanaan, khususnya jika perusahaan ingin melakukan ekspansi besar-besaran tahun ini. Sehingga, emiten perlu menghitung pembiayaan apa saja yang murah untuk saat ini, seperti Dana Investasi Real Estate (DIRE) dari properti, rights issue dan penerbitan obligasi.

"Saya melihat tentunya, cost borrow akan naik, tapi kalau debt equity ratio (DER) perusahaan masih rendah, dari sisi pembiayaan ke bank mahal, maka mereka bisa menerbitkan obligasi, sehingga masih sangat dimungkinkan ke arah sana," ujarnya.

Sehingga, meskipun kenaikan BI 7DRRR bisa menaikkan bunga pinjaman dari perbankan, emiten masih memiliki banyak pilihan untuk mencari sumber pendanaan. "Kalau dari sisi bunga bank yang mahal, perusahaan pasti bisa terbitkan obligasi korporasi atau mengeluarkan rights issue," kata Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×