kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,20   6,60   0.66%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumi Resources (BUMI) telah melunasi 50% utang tranche A


Selasa, 15 Oktober 2019 / 21:31 WIB
Bumi Resources (BUMI) telah melunasi 50% utang tranche A
ILUSTRASI. Perusahaan pertambangan batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik grup Bakrie.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus berkurang. Jika ditotal, BUMI telah membayar US$ 302,2 juta, setara sekitar 50% dari total nilai utang tranche A senilai US$ 600 juta.

Nilai itu tercapai setelah BUMI membayar cicilan ketujuh senilai Rp 31,8 juta. Nilai ini terdiri dari pembayaran pokok tranche A sebesar US$ 23,2 juta dan bunga US$ 8,6 juta.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) bayar cicilan utang ketujuh sebesar US$ 31,8 juta

Melihat perkembangan tersebut, manajemen BUMI memprediksi pelunasan tranche A selesai pada 2021. Tranche B diperkirakan pada Oktober 2022. Tranche B memiliki nilai yang sama dengan tranche A.

Sementara, tranche C untuk kreditur separatis memiliki nilai US$ 406,99 juta. Ketiganya merupakan instrumen pelunasan utang yang merupakan bagian dari restrukturisasi utang 2017 lalu.

"Saat ini, kami tengah menyiapkan cicilan kedelapan yang bakal jatuh tempo pada 8 Januari 2020," ujar Dileep Srivastava kepada KONTAN, Selasa (15/10). Manajemen saat ini juga tengah melakukan kapitalisasi untuk kupon Tranche B dan C. 

Dileep belum bisa merinci berapa perkiraan nilai cicilan berikutnya tersebut. Sebab, nilai cicilan nanti berdasarkan sejumlah faktor seperti volume penjualan, harga dan lainnya.

Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) Siap Membangun Pabrik Baja Baru

Yang terang, pembayaran cicilan utang BUMI memang berasal dari arus kas (cashflow). Untuk tahun ini sendiri BUMI mengalokasikan US$ 180 juta-US$ 230 juta dari cashflow untuk pembayaran cicilan.

"Diharapkan, nilai cicilan pada awal tahun depan lebih besar dibanding cicilan ketujuh," jelas Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×