CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Bumi Resources (BUMI) merugi US$ 35,1 juta di kuartal pertama 2020


Sabtu, 30 Mei 2020 / 11:12 WIB
Bumi Resources (BUMI) merugi US$ 35,1 juta di kuartal pertama 2020
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batu bara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Sangatta, Kalimantan Timur. Bumi Resources (BUMI) mencatatkan pendapatan bersih US$ 1,07 miliar, turun 4% secara tahunan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih tertekan sepanjang kuartal I-2020. Emiten pertambangan batubara ini membukukan kerugian bersih hingga US$ 35,1 juta, berbanding terbalik dengan kinerja kuartal I-2019 yang masih mampu mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan senilai US$ US$ 48,4 juta.

Dalam pengumuman kinerja BUMI, Jumat (29/5), Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, turunnya kinerja BUMI disebabkan oleh penurunan tajam harga batubara yang dimulai sejak akhir 2018 akibat perang dagang China dengan Amerika Serikat. Ditambah, pada kuartal I-2020 harga batubara mencapai titik terendah sejak 2016 karena pandemi Corona (Covid-19) dan karantina wilayah (lockdown) di banyak negara yang memengaruhi permintaan batubara.

“Selain itu, BUMI menghasilkan lebih banyak batubara kalori tinggi dari Arutmin yang meningkatkan nisbah kupas dan lebih rendahnya kontribusi dari anak perusahaan,” tulis Dileep, Jumat (29/5).

Baca Juga: Izin PKP2B akan berakhir, ini profil Arutmin Indonesia dan Kaltim Prima Coal

Sementara itu, pendapatan bersih BUMI sepanjang tiga bulan pertama 2020 juga ikut turun. BUMI mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 1,07 miliar, turun 4% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,125 miliar.

Dari sisi operasional, BUMI mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 3% atau sebesar 21,5 juta metrik ton, dibandingkan dengan 20,8 juta metrik ton pada kuartal pertama tahun lalu. Namun, harga realisasi turun 6% menjadi US$ 49 per ton dari sebelumnya US$ 52,2 per ton tahun lalu. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi global dan kondisi sektoral yang semakin diperburuk oleh dampak pandemi yang sedang berlangsung.

BUMI juga telah menetapkan outlook kinerja untuk tahun ini. Produksi akan ditargetkan mencapai 85 juta metrik ton–90 juta metrik ton tahun ini dengan estimasi harga US $ 46 per ton- US$ 49 per ton dan biaya operasi di kisaran US$ 32 per ton hingga US$ 34 per ton.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Akan Menyuplai Batubara untuk Proyek Metanol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×