Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota semakin matang. Pada Senin (26/8), Presiden resmi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Alhasil, beberapa emiten bakal diuntungkan dari adanya wacana ini, mulai dari emiten konstruksi, properti, hingga pertambangan, salah satunya PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan bukan tidak mungkin perusahaanya bakal menuai berkah dari adanya wacana pemindahan ibukota.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) akan diversifikasi bisnis ke sektor hilir batubara
Sebab, BUMI telah memiliki situs pertambangan yang berada sekitar 170 km di utara Kota Samarinda. Sementara, Penajam Paser Utara, yang direncanakan pemerintah bakal menjadi calon ibukota, berada di selatan Samarinda.
"Oleh karena itu, tambang tidak akan terpengaruh dan bahkan mungkin mendapat manfaat karena ibu kota akan membutuhkan lebih banyak energi," terang Dileep dalam siaran pers, Jumat (30/8).
Lebih lanjut, Dileep mengatakan manfaat yang bakal diterima oleh BUMI berupa permintaan energi untuk calon ibu kota sehingga BUMI dapat memasok batubara ke pembangkit listrik atau bahkan membangun pembangkit listrik untuk ibu kota baru.
Baca Juga: Ibu kota akan pindah ke Kaltim, Bumi Resources (BUMI) lihat peluang bisnis
Dalam siaran pers, BUMI juga mengungkapkan diversifikasi di tengah penurunan harga batubara. Harga acuan batubara Newcastle terus turun dari US$ 69,55 per ton pada akhir Juli ke level saat ini sekitar US$ 64-US$ 65 per ton pada 28 Agustus.
Bumi Resources bakal mendiversifikasi bisnisnya ke industri hilirisasi batubara dengan melakukan gasifikasi batubara. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan harga jual batubara. Gasifikasi batubara ini juga diklaim sebagai dukungan atas rencana pemerintah untuk mengurangi impor Liquifed Petroleum Gas (LPG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News