kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumi Resources (BUMI) Kejar Kenaikan Produksi ke Level 90 Juta Ton per Tahun


Kamis, 13 Oktober 2022 / 16:20 WIB
Bumi Resources (BUMI) Kejar Kenaikan Produksi ke Level 90 Juta Ton per Tahun
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava. Bumi Resources (BUMI) Kejar Kenaikan Produksi ke Level 90 Juta Ton per Tahun


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ingin meningkatkan kemampuan produksi tahunan menjadi 90 juta ton pada 2023. Hal ini sejalan dengan target BUMI mengerek produksi batubara pada tahun depan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan BUMI berharap bisa memproduksi sebanyak 85 juta ton batubara pada tahun depan dengan asumsi kondisi cuaca normal.

“Tapi kami belum menetapkan target produksi untuk tahun 2023,” tegas Dileep saat dihubungi Kontan.co.id (12/10).

Angka produksi 85 juta ton yang diniatkan melebihi target produksi BUMI tahun ini. Catatan saja, BUMI mengincar produksi batubara 70 juta ton - 78 juta ton di tahun 2022.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Kantongi Restu Private Placement, Begini Prospek Sahamnya

Bukan tanpa alasan BUMI ingin memacu produksi. Dileep berujar, BUMI optimistis permintaan batubara masih akan melampaui pasokan global seturut Perang Rusia-Ukraina serta kemampuan energi terbarukan yang masih terbatas dalam menggantikan batubara. 

Faktor-faktor tersebut diyakini Dileep berpotensi menjaga harga batubara tetap tinggi pada jangka menengah.

Dengan volume produksi yang direncanakan meningkat di tahun 2023, serta asumsi harga batubara yang kurang lebih serupa dengan kondisi harga pada saat ini, Dileep memperkirakan bahwa pendapatan BUMI berpotensi meningkat di tahun 2023.

 

“Dengan asumsi harga batubara yang kurang lebih serupa dengan kondisi harga pada saat ini serta kenaikan volume batubara, potensi kenaikan pendapatan bisa sekitar 15%,” ujar Dileep.

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Pilih Private Placement Dibanding Rights Issue, Ini Alasannya

Meski berencana meningkatkan kemampuan produksi, BUMI belum ada rencana mengalokasikan belanja modal untuk membeli alat berat baru. Dileep berujar, banyak dari kegiatan operasional tambang BUMI digarap oleh pihak ketiga, yakni pihak kontraktor tambang. 

Untuk itu, upaya meningkatkan kemampuan produksi bakal ditempuh ialah bekerja sama dengan pihak mitra kontraktor untuk mencari cara produksi terbaik batubara yang optimal.

“Kondisi cuaca akan menjadi kunci bagi kemampuan produksi. Kami dan pihak kontraktor akan mencari cara terbaik untuk mengoptimalisasi kegiatan produksi,” ujar Dileep.

Sepanjang Januari-Juni 2022 lalu, BUMI telah membukukan produksi batubara sebesar 34,5 juta ton atau turun sekitar 14% dibanding realisasi Januari-Juni 2021 yang mencapai 40,1 juta ton. 

Sementara itu, realisasi volume penjualan batubara BUMI mencapai 33,8 juta ton di Januari-Juni 2022, menyusut 16% dibanding realisasi periode Januari-Juni 2021 yang mencapai 40,2 juta ton. 

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Pilih Private Placement Dibanding Rights Issue, Ini Alasannya

Meski begitu, penurunan volume penjualan sebesar 16% tersebut berhasil diimbangi dengan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 92% secara tahunan atau year-on-year (yoy) di Januari-Juni 2022. 

Walhasil, kinerja keuangan BUMI terdongkrak. Laporan keuangan interim perusahaan yang telah diaudit menunjukkan, pendapatan BUMI menanjak 129,62% secara tahunan dari semula US$ 421,86 juta di semester I 2021 menjadi US$ 968,68 juta di semester I 2022. 

Dari hasil pendapatan itu, BUMI mengantongi Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk alias laba bersih sebesar US$ 167,67 juta. Jumlah tersebut naik 8768,17% dibanding realisasi semester I 2021 yang berjumlah US$ 1,89 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×