Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
“Kondisi cuaca akan menjadi kunci bagi kemampuan produksi. Kami dan pihak kontraktor akan mencari cara terbaik untuk mengoptimalisasi kegiatan produksi,” ujar Dileep.
Sepanjang Januari-Juni 2022 lalu, BUMI telah membukukan produksi batubara sebesar 34,5 juta ton atau turun sekitar 14% dibanding realisasi Januari-Juni 2021 yang mencapai 40,1 juta ton.
Sementara itu, realisasi volume penjualan batubara BUMI mencapai 33,8 juta ton di Januari-Juni 2022, menyusut 16% dibanding realisasi periode Januari-Juni 2021 yang mencapai 40,2 juta ton.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Pilih Private Placement Dibanding Rights Issue, Ini Alasannya
Meski begitu, penurunan volume penjualan sebesar 16% tersebut berhasil diimbangi dengan kenaikan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 92% secara tahunan atau year-on-year (yoy) di Januari-Juni 2022.
Walhasil, kinerja keuangan BUMI terdongkrak. Laporan keuangan interim perusahaan yang telah diaudit menunjukkan, pendapatan BUMI menanjak 129,62% secara tahunan dari semula US$ 421,86 juta di semester I 2021 menjadi US$ 968,68 juta di semester I 2022.
Dari hasil pendapatan itu, BUMI mengantongi Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk alias laba bersih sebesar US$ 167,67 juta. Jumlah tersebut naik 8768,17% dibanding realisasi semester I 2021 yang berjumlah US$ 1,89 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News