Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Grup Bakrie dikabarkan keluar sebagai pemenang dalam pengambilan suara alias voting pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bumi Plc. Senior Vice President sekaligus juru bicara Bakrie Group, Christopher Fong mengatakan bahwa pihaknya telah mengalahkan Rothschild dalam RUPSLB yang digelar di London, Inggris ini.
Fong mengatakan bahwa kemenangan yang diraih Bakrie Group lebih dari 60% pada voting hari ini. Kemenangan ini berarti rencana pembelian kembali saham anak usaha Bumi Plc di Indonesia, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh Grup Bakrie dapat berjalan dengan mulus."Bumi Plc telah menyetujui rencana Bakrie Group untuk melakukan pembelian kembali Bumi Resources," tutur Fong
Lebih lanjut Fong menuturkan bahwa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh Grup Bakrie adalah dengan melakukan pembelian kembali saham Bumi Resources oleh Bakrie Group. Selain itu, dengan kemenangan pihak Bakrie ini, usulan mengenai perombakan direksi yang dilontarkan oleh salah satu pemegang saham, Nathaniel Rothschild pun ditolak.
"Rothschild dikalahkan oleh Bakrie, sebagai pemegang saham Bumi Plc. Kemenangan ini merupakan kemenangan besar untuk mengembalikan nilai pemegang saham," tandas Fong.
Kemenangan ini didapat Bakrie Group setelah dalam RUPSLB Bumi Plc, salah satu pemegang sahamnya yaitu Nathaniel Rothschild, dikabarkan sempat beberapa kali 'mengganggu' dengan melakukan interupsi jalannya RUPSLB. Menurut Fong, Nat Rothschild selalu berusaha mengambil kendali dalam RUPSLB ini, meski saat itu bukanlah giliran Nat untuk menyampaikan pendapat.
Dikatakan Fong, Nat melanjutkan gaya interupsinya yang mengganggu di RUPSLB, yang merupakan alasan mengapa pada tahun lalu dia sempat dipaksa oleh dewan direksi Bumi Plc untuk mengundurkan diri. Fong menggambarkan Nat terus-terusan mengganggu orang lain ketika mereka bicara. Nat juga selalu berusaha mengambil alih pembicaraan meski ia sebenarnya sudah bukan direksi Bumi Plc lagi.
"Dia (Nat) selalu mengganggu pihak lain dengan interupsinya, saat pihak tersebut menyampaikan pendapat dalam rapat ini. Dia (Nat) selalu berusaha mengambil alih semua pembicaraan dan pembahasan dalam rapat padahal dia bukan merupakan bagian dari dewan pengurus perusahaan," tukas Fong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News