Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menunda penerbitan sejumlah saham baru yang merupakan bagian dari aksi rights issue yang digelar beberapa waktu lalu. Rencananya, dana hasil penerbitan ini akan digunakan untuk membayar utang.
Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI mengatakan, pihaknya menunda untuk menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 12,65 miliar saham. Total nilai penerbitan mencapai Rp 3,16 triliun atau Rp 250 per saham (harga rihgts).
Adapun, dengan menggunakan kurs Rp 11.500 per dollar AS ketika rights issue digelar, maka nilai emisi setara dengan US$ 275 juta.
"Perseroan melihat peluang positif untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan para kreditur guna menentukan langkah selanjutnya," ujar Dileep kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/9).
Berdasarkan prospektus rights penawaran terbatas IV BUMI, salah satu prioritas penggunaan dana adalah pelunasan fasilitas utang perseroan beberapa kreditur secara proporsional. Total dana yang dialokasikan sekitar US$ 275 atau Rp 3,16 triliun.
Beberapa kreditur yang dimaksud adalah Axis Bank Limited dengan jumlah pokok terutang sebesar US$ 135 juta. Credit Suisse cabang Singapura senilai US$ 117 juta yang telah jatuh tempo pada 2013 lalu.
Lalu, Deutsche Bank AG cabang Singapura dan WestLB AG cabang Singapura dengan total nilai pokok terutang US$ 54 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada November 2014. UBS AG cabang London senilai US$ 65 juta, serta China Development Bank (CDB) sebesar US$ 600 juta.
Sekedar mengingatkan, pada aksi rights issue BUMI, jumlah saham yang diterbitkan mencapai 32,19 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilai aksi koporasi ini pun jumbo, yakni mencapai Rp 8,04 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News