kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tritunggal kuasai 30,86% saham Bumi Resources


Kamis, 25 September 2014 / 04:41 WIB
Tritunggal kuasai 30,86% saham Bumi Resources
ILUSTRASI. Inilah sederet tradisi unik Lebaran Idul Fitri di berbagai negara di dunia yang bisa Anda ketahui


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Tanpa diketahui banyak pihak, daftar pemegang saham produsen batubara milik Keluarga Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), telah berubah. Hal ini terjadi dalam kurun waktu 5 September hingga 12 September 2014.

Mengacu data Biro Administrasi Efek Ficomindo Buana Registrar pada 16 September 2014, PT Tritunggal Sumber Utama tercatat menguasai 16,35 miliar saham atau 30,86% total saham BUMI. Mengacu harga BUMI kemarin Rp 190 per saham, nilai transaksi ini mencapai Rp 3,11 triliun.

Tritunggal beralamat di Jl Proklamasi No. 91 Menteng, Jakarta Pusat. Tapi, perusahaan ini tak punya situs resmi yang bisa menjadi rujukan.

Kepemilikan Tritunggal bahkan lebih besar dari pemegang saham terbesar BUMI sebelumnya, Long-haul Holdings Ltd. Per 30 Juni 2014, perusahaan milik Grup Bakrie ini menguasai 6,06 miliar saham atau 29,18% saham BUMI.

Tritunggal bukan satu-satunya pemegang saham baru BUMI. Sebelumnya, ada dua perusahaan yang masuk BUMI, yakni PT Damar Reka Energi dan PT Karsa Daya Rekatama. Masing-masing membeli 6,9 miliar saham atau 13,03% saham BUMI per 5 September 2014. Di periode 8 September-12 September 2014, Damar menjual 1 miliar saham BUMI, jadi kepemilikannya turun menjadi 11,14%. Seperti Tritunggal, identitas Damar Reka dan Karsa Daya juga misterius.

Damar berkantor di Menara Standard Chartered lantai 30, Jakarta. Adapun Karsa berkantor di Ruko Niaga Kalimalang Bekasi. Keduanya tak punya situs resmi yang menjadi etalase utama perusahaan kredibel. Kehadiran tiga perusahaan ini menimbulkan tanda tanya. Sebab, transaksi saham itu tak diumumkan detail ke publik, termasuk harga, skema maupun siapa penjualnya.

Manajemen BUMI enggan berkomentar. "Saya tak tahu, nanti saya cek dulu," kata Dileep Srivastava, Direktur BUMI ke KONTAN, Rabu (24/9).

Kemungkinan tiga perusahaan itu menyerap saham BUMI lewat Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dari Juli hingga awal September. BUMI merilis saham biasa seri B maksimal 32,2 miliar unit. Harga pelaksanaannya Rp 250 per saham senilai total Rp 8,05 triliun.

Selain itu, pada 15 September 2014, ada crossing 4,46 miliar saham BUMI di pasar negosiasi. Nilainya Rp 265,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×